Dalam partai final yang berjalan ketat selama 49 menit tersebut, pada game"pertama Kido/Hendra sempat tertinggal 3-6. Tapi, peraih emas Olimpiade Beijing 2008 itu berhasil membalik keadaan menjadi 8-7.
Pasangan Sung-hyun/Yeon-seong tampak seperti akan merebut game pertama saat memimpin 20-19. Tapi, Kido/Hendra berhasil memaksakan deuce 20-20 dan akhirnya mengakhiri game pertama dengan skor 22-20.
Pada game kedua, Kido/Hendra melakukan banyak kesalahan sendiri. Kondisi itu bisa dimanfaatkan lawan. Unggulan kedua tersebut bisa menundukkan Kido/Hendra dengan skor cukup telak 21-11.
Belajar dari game kedua, pada game penentuan, Kido/Hendra, yang saat ini bertengger di posisi kedelapan dunia, tampil lebih agresif dan rapat. Di awal game penentuan tersebut, mereka unggul cepat 6-1 sebelum akhirnya selalu tak terkejar dan menang 21-6.
Dengan kemenangan itu, saat ini head-to-head kedua pasangan menjadi 3-2 untuk keunggulan Kido/Hendra. Gelar juara tersebut dipastikan akan kembali mendongkrak peringkat dunia Kido/Hendra versi BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia). Sayang, Singapura Super Series sudah tidak masuk lagi dalam hitungan poin kualifikasi untuk Olimpiade London yang dilaksanakan pada Juli Agustus mendatang.
"Kido/Hendra memang layak menjadi juara. Saat ini performa mereka masih konsisten. Mereka juga sarat pengalaman," kata Yacob Rusdianto, Sekjen PB PBSI (Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia).
Seperti halnya dengan ajang Indonesia Super Series Premier lalu, gelar juara event yang dihelat di Singapura itu diraih pebulu tangkis dari lima negara berbeda. Tapi, kali ini tak ada wakil tuan rumah yang berhasil menjadi juara. (ali/c11/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Abanda Herman Absen, Nasuha Cedera
Redaktur : Tim Redaksi