Kiki Taher dan Kisah 'Jokowi Adalah Kita' di Pilpres 2014

Sabtu, 22 September 2018 – 23:32 WIB
DISKUSI STRATEGI: Joko Widodo dan Kiki Taher dalam diskusi strategi kampanye Pilpres 2014. Foto: dokumentasi pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Informasi dan Publikasi Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (TKN Jokowi - Ma’ruf) Kiki Taher menyatakan kekuatan Jokowi ada pada kesederhanaan dan kerakyatannya. Oleh karena itu, banyak rakyat merasa memiliki Jokowi.

Praktisi branding politik itu mencontohkan tagline Jokoki Adalah Kita pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Kiki pula pencetus tagline yang langsung disetujui Jokowi itu.

BACA JUGA: Jelang Pilpres, Kapolda Jatim Gerilya di Ponpes

Kiki mengenang ketika Jokowi meminta strategi kampanye untuk Pilpres 2014. Saat itu, Jokowi sudah disodori empat atau lima strategi kampanye. ”Tapi tidak suka,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (22/9).

Hingga akhirnya Kiki menyodorkan tagline Jokowi Adalah Kita. “Pak Jokowi langsung oke. Memang saat itu saya tidak punya opsi strategi lain,” tutur pria asal Sukabumi, Jawa Barat itu mengenang diskusinya dengan gubernur DKI periode 15 Oktober 2012 – 16 Oktober 2014 itu.

BACA JUGA: Ha Ha Ha... Aksi Elek Yo Band Bikin Pak Jokowi Mulas

Kiki yang kini menjadi calon anggota legislatif (caleg) DPR dari PDI Perjuangan untuk Kabupaten/Kota Sukabumi itu menjelaskan, slogan Jokowi Adalah Kita dipakai karena telah memenuhi syarat tagline yang baik. “Tagline yang baik itu adalah yang tidak bisa digunakan oleh lawan,” ujarnya.

Selain itu, tagline Jokowi Adalah Kita juga mencerminkan kesederhanaan sebagaimana rakyat banyak. “Bayangkan kalau ‘adalah kita’ ini dipakai Prabowo kan enggak nyambung, karena kekitaan adalah milik Jokowi,” kata Kiki membandingkan mantan wali kota Surakarta itu dengan eks Danjen Kopassus yang dikenal tajir tersebut.

BACA JUGA: Hasto Ragukan Kubu Prabowo-Sandi Mau Berkampanye Baik

Selanjutnya untuk memperkuat citra Jokowi seperti rakyat kebanyakan, maka kampanye pria kelahiran 21 Juni 1961 itu di Pilpres 2014 tidak menggunakan panggung. Hal itu sekaligus menjadikan Jokowi leluasa membaur dengan rakyat.

“Itu makanya saat kampanye Pak Jokowi hampir tidak ada panggung agar bisa dekat dan sejajar dengan rakyat. Hanya beberapa event saja yang pakai panggung karena alasan teknis dan keamanan,” ujar Kiki.

Saat kampanye Pilpres 2014, Kiki paling tidak selama tiga bulan mengawal Jokowi. Tujuannya demi memastikan strategi besar memenangkan Jokowi tidak dicederai persoalan-persoalan teknis di lapangan.

Guna memastikan tagline Jokowi Adalah Kita benar-benar sampai bawah maka materi kampanye pun selalu mengedepankan narasi kerakyatan. Jokowi pun setiap berkampanye selalu menyampaikan narasi-narasi kerakyatan.

Setiap menghadiri kampanye, kata Kiki menambahkan, Jokowi selalu mengedepankan narasi tentang kerakyatan. “Jadi narasinya berbasis dari kacamata Jokowi sebagai rakyat biasa,” tuturnya.

Hal itu terbukti efektif. “Kita bisa lihat sendiri, bagaimana Jokowi diarak rakyatnya menuju Istana usai dilantik,” katanya.(jpg/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Biarlah Rakyat Happy saat Pesta Demokrasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler