Kim Jong-il Dituding Ikut Intervensi

Jumat, 25 Juni 2010 – 10:25 WIB
SOROTAN - Pelatih Korut Kim Jong-hun saat mengawasi latihan anak-anak asuhannya. Foto: AFP Photo/Francisco Leong/FIFA.com.
Penampilan Korut saat menghadapi Brazil mengundang pujianMeski kalah, mereka berhasil menyulitkan juara dunia lima kali itu

BACA JUGA: Ronaldo Sesalkan Kartu Merah Kaka

Namun, kondisi sebaliknya terjadi saat Korut meladeni Portugal
Mereka tampil amburadul dan kebobolan tujuh gol! Ada apa?

TIDAK
banyak yang tahu kekuatan skuad Korut di Piala Dunia 2010

BACA JUGA: Swiss v Honduras: Menang Saja Tak Cukup

Maklum, mereka memang sangat tertutup
Tidak banyak kegiatan dari tim besutan pelatih Kim Jong-hun itu yang bisa diketahui publik

BACA JUGA: Cile v Spanyol: Pertaruhan Sang Favorit

Misterius.

Namun, siapa sangka, di laga pertama melawan Brazil di Johannesburg (16/6), Korut tampil cukup mengesankanMereka memang kalah 1-2Tapi, Korut mampu memberikan perlawanan seruBrazil bahkan harus melewati babak pertama tanpa gol.

Setelah laga tersebut, banyak yang memandang Korut sebagai kekuatan baruSalah satu yang berpendapat seperti itu adalah pelatih Pantai Gading Sven-Goran Eriksson"Di atas kertas, saya sepakat dengan pelatih Portugal Carlos Queiroz bahwa Korut tim terlemah di grup GTapi, perhatikanlah bagaimana mereka," kata Eriksson sebagaimana dilansir Goal.

Pelatih berkebangsaan Swedia itu juga menyatakan bahwa Korut dan Korsel berada dalam kualifikasi yang samaDia pun menyatakan sedikit khawatir dengan kekuatan Korut"Anda belum pernah tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang dan sejauh mana pentingnya pertandingan terakhir," kata mantan pelatih Meksiko dan Inggris itu.

Eriksson memang tampak khawatir setelah menyaksikan permainan Korut yang impresif saat melawan BrazilNamun, bisa jadi hal itu berbalik setelah dia melihat penampilan Jong Tae-se dkk menghadapi PortugalSetelah kalah oleh Portugal 0-7, sejumlah spekulasi justru menggunjing kubu Korut.

Ada tudingan bahwa pemimpin Korut Kim Jong-il turut berperan atas kekalahan besar oleh PortugalHal itu mengemuka seiring dengan ungkapan pelatih Kim Jong-hun bahwa Kim Jong-il mencampuri urusan teknis permainan Korut di lapangan.

"Memberikan saran teknis secara reguler pada saat pertandingan melalui telepon seluler yang tidak terlihat mata," kata Jong-hun sebagaimana dilansir Chosun.comLebih lanjut, dia mengatakan bahwa gadget fantasi tersebut ditemukan Kim Jong-il sendiriJong-hun memang cukup dimaklumi ketika tidak menjelaskan piranti yang dia maksud dengan gamblang.

"Itu tak lepas dari gaya kerja rezim KorutSeorang pelatih tak bisa hanya menyebut nama Kim Jong-il dan berbicara sesuka hatinya," kata seorang pejabat KorutNamun, pejabat yang namanya dirahasiakan itu menyatakan adanya kemungkinan bahwa ponsel yang tak terlihat itu hanya lelucon"Tapi, bisa juga benar jika pesan Kim Jong-il disampaikan kepada pelatih," lanjutnya.

Sebuah sumber yang paham dengan gaya main Kim Jong-hun menyatakan, performa Korut saat menghadapi Portugal tak seperti yang biasanya dimainkan pelatih 53 tahun ituDia juga yakin adanya tekanan dari luar pada diri sang pelatih"Kim Jong-hun itu adalah pelatih dengan karakter yang cenderung bertahanApalagi, dia juga mantan defender," jelas sang sumberNamun, Korut justru bermain terlalu menyerang saat meladeni Portugal.

Spekulasi menjadi semakin banyak di dalam negeri KorutApalagi, pertandingan itu disaksikan oleh rakyat Korut lewat tayangan langsung pertama dalam sejarahSeorang profesor dari Universitas Dongguk Kim Yong-hyun menyatakan, gaya kepemimpinan Korut telah diminta untuk menggabungkan kekuasaan dan pandangannya sebagai jalan meraih kemenangan di Piala DuniaHal yang sama dilakukan Korut dari sisi ekonomi dan diplomasi.

Sementara itu, seorang pejabat pemerintah Korut berpendapat beda"Penampilan yang sangat disiplin saat menghadapi Brazil menaikkan citra tim Korut sekaligus menanamkan harapan luar biasa pada banyak orang," katanya.

Meski banyak spekulasi terkait dengan Korut, rakyat negeri itu tidak bisa apa-apaMereka menerima kekalahan tim pujaannya dengan lapang dadaJajak pendapat yang dilakukan Free North Korea Radio menyatakan bahwa rakyat Korut bisa menerima kegagalan timnas mereka"Mereka merasa kalahNamun, ada juga yang tidak bisa memaafkan para pemain," jelas Kim Sung-min, pemimpin Free North Korea Radio(uan/c7/ca)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korut v Pantai Gading: Misi Satu Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler