Kimia Farma Beri Edukasi Gizi Seimbang kepada Remaja Putri di Lombok

Jumat, 12 Mei 2023 – 03:06 WIB
Logo Kimia Farma. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, LOMBOK - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mendukung upaya pemerintah dalam penanggulangan anemia dengan melakukan promosi gizi seimbang dalam bentuk Edukasi Gizi Seimbang dan Kampanye #AksiBergizi kepada remaja putri.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi KAEF dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Kesehatan Provinsi NTB kepada siswi strata SMA dan SMP se-Kabupaten Lombok Timur pada Rabu, (10/5) di Sekolah MTs dan MA Mu'allimat Hamzanwadi Pancor.

BACA JUGA: Ekspansi Bisnis, Kimia Farma Apotek Kembali Buka 15 Outlet dan Bidik Pasar E-Commerce

Acara ini dihadiri oleh Direktur Komersial KAEF, Chairani Harahap, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Lalu Hamzi Fikri, serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur.

Turut hadir secara online Bupati Sumbawa Barat, Musyafirin dan Kepala Dinas Kesehatan se-NTB.

BACA JUGA: Pupuk Indonesia Perkenalkan Kain Nusantara Kepada Para Delegasi di KTT ASEAN 2023

Kesehatan dan gizi merupakan salah satu aspek penting dalam mendukung kesehatan kehidupan remaja putri.

Kurangnya pemahaman remaja putri akan informasi gizi menjadi penyebab terjadinya permasalahan terkait gizi dan defisiensi zat gizi mikro yaitu anemia.

BACA JUGA: 3 UMKM Jadi Sorotan saat Pameran di Ajang KTT ASEAN 2023

Dengan gizi yang baik dapat memaksimalkan pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif, di mana banyak perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada remaja putri seperti perkembangan massa tulang, lemak tubuh, tinggi badan, berat badan, serta organ reproduksi remaja putri.

“Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk penanganan anemia yaitu dengan pendidikan gizi berupa promosi gizi seimbang, fortifikasi pangan, dan suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD). Kimia Farma ikut mendukung dan mengampanyekan #Aksi Bergizi pencegahan stunting dalam penyediaan, distribusi, dan penyaluran produk TTD,” tutur Chairani Harahap, Direktur Komersial KAEF.

Chairani menyampaikan penggunaan TTD bisa digunakan tidak hanya dalam penanganan anemia, tetapi untuk mempersiapkan kesehatan remaja putri menjadi ibu di masa datang.

Cara ini dapat mencegah ibu melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR), sehingga terciptanya generasi penerus yang sehat serta mampu berdaya saing.

Melalui kegiatan ini, diharapkan akan memotivasi siswi lain untuk turut serta melaksanakan kegiatan #AksiBergizi secara rutin.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler