jpnn.com, JAKARTA - PT Kimia Farma dan Dwaa Medical Limited Company (Dwaa) menandatangani Conditional Share Subscription Agrement (CSSA) di Mekkah, Arab Saudi beberapa hari lalu.
Rencana akuisisi atas saham Dwaa dengan komposisi kepemilikan saham dalam Dwaa akan menjadi 60 persen saham Dwaa dimiliki KF dan 40 persen saham Dwaa dimiliki pemegang saham sebelumnya.
BACA JUGA: Industri Farmasi Fokus Obat Generik
CSSA ditandatangani oleh Honesti Basyir, President Director PT Kimia Farma dan Sheikh Marei Bin Mubarak bin Mahfoudz, Chairman Marei Bin Mahfoudz Group dan disaksikan oleh Mohamad Hery Saripudin, Konsul Jendral RI dan Untung Suseno Sutarjo, Sekretaris Jendral Kementerian Kesehatan RI.
"Sebagai langkah awal memasuki pasar baru di Timur Tengah, KF melakukan investasi pada perusahaan farmasi di Arab Saudi yang merupakan anak perusahaan dari Marei Bin Mahfoudz Group untuk menjadi mitra Integrated Healthcare Business, dengan bidang usaha wholesaler dan retail Farmasi & produk Kesehatan, serta Jasa Manajemen layanan Kesehatan," ujar Honesti.
Kehadiran perusahaan joint venture ini akan mendatangkan manfaat bagi jamaah umrah, jemaah haji Indonesia dan tenaga kerja yang berdomisili di Arab Saudi dengan kehadiran 30 outlet farmasi dan dua pusat distribusi di lokasi utama Mekkah dan Jeddah.
"Pengembangan bisnis Kimia Farma di Arab Saudi tidak hanya terbatas pada musim haji namun juga untuk jamaah umrah dan tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi serta masyarakat Arab Saudi itu sendiri. Tidak hanya kebutuhan obat, kami juga akan mengembangkan klinik dan fasilitas kesehatan lainnya," tutur dia.
Keberadaan apotek tersebut akan memberi alternatif bagi warga negara Indonesia selain apotek-apotek lainnya yang dikelola oleh Arab Saudi, di mana kedepannya perseroan juga berencana melakukan pembangunan klinik dan layanan kesehatan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lainnya.
"Untuk terus meningkatkan laju pertumbuhan kinerja perseroan, manajemen telah merancang grand strategy yakni pembangunan berbagai fasilitas produksi perseroan, yaitu Pabrik Banjaran, Pabrik Garam Farmasi, Pabrik Bahan Baku Obat dan dalam waktu dekat akan mulai beroperasinya Pabrik Rapid Test," jelas dia.
Selain itu, perseroan juga meningkatkan value perusahaan terutama modernisasi value chain melalui implementasi IT yang diterapkan di seluruh lini bisnis. Digitalisasi akan mengakselerasi transformasi bisnis Kimia Farma, sehingga pada akhirnya bisa meningkatkan kinerja dan efisiensi perusahaan.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy