Kimia Perlu Diajarkan ke Jenjang SMP

Selasa, 29 November 2016 – 19:12 WIB
Siswa SMP. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kontingen Indonesia di ajang International Junior Science Olympiad (IJSO) 2016 mendapat porsi belajar ekstra.

Sebab di olimpade untuk kelompok SMP ini, banyak ditemukan soal kimia.

BACA JUGA: APLN Bangun Gedung Universitas Gunadarma di Cimanggis

Sementara, selama ini materi kimia di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) masih minim.
 
Cerita soal minimnya materi kimia di jenjang SMP itu diutarakan oleh Joan Nadia dari SMP IPEKA Tomang, Jakarta.

Nadia adalah satu dari 12 orang kontingen Indonesia di ajang IJSO 2016.

BACA JUGA: Guru Aneh, Siswa Dihukum Makan Bangkai Cicak

Sejatinya olimpiade tahunan itu digelar di Kamboja. Namun otoritas Kamboja menyatakan tidak siap, lalu diserahkan ke Indonesia.

Olimpiade internasional yang diikuti 48 negara itu digelar di Bali 2-11 Desember.
 
’’Selama training camp diberi porsi soal kimia. Sama sekali belum pernah diajarkan di sekolah, ini tantangan saya’’ katanya di kantor Kemendikbud kemarin.

BACA JUGA: UN Dihapus, Anang Hermansyah: Kerja Mendikbud Tidak Fokus

Namun berbekal pendampingan tim dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Indonesia (UI) Nadia optimis bisa memborong medali emas di IJSO. Apalagi diselenggarakan di kampung halaman sendiri.
 
Direktur Pembinaan SMP Kemendikbud Supriano mengatakan dalam IJSO 2015 yang digelar di Korea Selatan, kontingen Indonesia meraih dua emas.

’’Tahun ini minimal bisa mendapatkan tiga emas,’’ katanya. Dia menegaskan bahwa memang benar materi latihan yang diberikan melebihi materi pelajaran SMP pada umumnya.
 
Sebab yang menjadi acuan pembuatan soal adalah standar internasional. Dia mengatakan materi-materi yang diujiakan di dalam IJSO 2016 banyak yang masuk standar SMA sederajat.

Termasuk juga materi soal kimia yang belum banyak diajarkan di jenjang SMP. Dia menyambut baik masukan supaya kimia menjadi mapel sendiri di jenjang SMP.
 
Mantan Presiden IJSO Prof Masno Ginting mengakui bahwa materi pelajaran kimia untuk jenjang SMP perlu ditambah.

Sebab bagi guru besar bidang energi terbarukan LIPI itu, materi kimia sangat penting.

’’Terkait juga dengan kesehatan anak-anak jenjang SMP sendiri,’’ tuturnya.
 
Materi kimia paling sederhana yang perlu diajar di SMP seperti bahan-bahan pewarna. Dia mengatakan saat ini kasus gagal ginjal banyak dialami usia muda.

Penyebabnya anak-anak tidak perhatian terhadap jajanan yang dikonsumsi.

’’Anak-anak gemar minuman kaleng yang banyak zat pewarna berbahayanya,’’ jelasnya. (wan/sam/jpnn)
 

 
 
 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemdikbud: Siswa Indonesia Imut-imut tapi Cerdas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler