jpnn.com - JAKARTA - Kinerja Ditjen Dukcapil Luar Biasa, Prof Zudan Sebut Nama Mbak Ningrum & Mbak Diana.
Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh sangat mengapresiasi capaian kinerja jajaran Ditjen Dukcapil yang dinilainya sangat bagus.
BACA JUGA: Orasi Ilmiah Prof Zudan, Ada Pesan Penting untuk Para Wisudawan Universitas Borobudur
Penilaian dan apresiasi itu disampaikan Prof Zudan, sapaan akrabnya, saat memberi arahan penutupan akhir tahun 2022 sekaligus olahraga senam pagi bersama di Halaman Kantor Ditjen Dukcapil, Jakarta, Jumat (23/12).
Prof Zudan mengajak para pegawai Dukcapil agar tetap bekerja hingga hari kerja terakhir di tahun ini, Jumat, 30 Desember 2022.
BACA JUGA: Wajar Prof Zudan Full Senyum, Juwita-NG Memang Keren
"Sebab, pekerjaan Dukcapil tidak berhenti untuk memonitor daerah, memonitor data center, pelayanan, dan lainnya. Dukcapil selain melayani masyarakat yang membutuhkan dokumen kependudukan juga melayani Dinas Dukcapil daerah, misalnya, meminta pelayanan tanda tangan elektronik (TTE), yang meminta blanko KTP WNI dan WNA," ujar Prof Zudan.
Prof Zudan membeberkan berbagai capaian kinerja Ditjen Dukcapil.
BACA JUGA: Lagi, Dirjen Dukcapil Kemendagri Prof Zudan Raih Penghargaan Internasional
"Yang menggembirakan capaian kinerja yang diperoleh oleh berbagai Dinas Dukcapil daerah. Alhamdulillah upaya kita (jajaran Ditjen Dukcapil) menggelar acara 'Dukcapil Belajar' dan 'Dukcapil Menyapa Masyarakat' yang rutin setiap pekan sejak zaman Covid-19 dibarengi turun ke daerah itu ternyata dampaknya bagus sekali," kata Zudan.
Dia menyebutkan, pada 2021 ada 60 persen Dinas Dukcapil dari seluruh daerah yang berkinerja baik berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB).
Kinerja itu terdiri dari kategori Baik, Baik dengan Catatan, Sangat Baik, hingga Pelayanan Prima (Baik+).
"Di 2022, naik 17 digit menjadi 77 persen. Kenaikannya luar biasa, naik 85 daerah, yakni dari 311 daerah pada 2021, menjadi 396 daerah yang berkinerja baik pada 2022," ujarnya merinci.
Sedangkan pada 2021 tercatat ada 53 Disdukcapil yang berkinerja tidak baik atau 10,31 persen.
Jumlah ini, kata dia, menurun menjadi 28 daerah atau 5,4 persen pada 2022. Selain itu, untuk jumlah daerah yang tak bisa dinilai oleh KemenPAN-RB mengalami penurunan pada 2022 menjadi 12 daerah.
Sebelumnya, pada 2021 jumlah daerah yang tak bisa dinilai sebanyak 22.
"Tahun depan yang nilainya kurang itu kita datangi secara fisik. Kalau belum bisa seperti yang di Papua itu kita bina satu per satu secara daring lewat Zoom. Sehingga di tahun di 2023 harapan kita minimal yang jelek tadi nilainya menjadi cukup, C cukup. Bagus belum, jelek pun tidak. Karena indikatornya banyak," tuturnya.
Prof Zudan mengucapkan terima kasih kepada para penanggung jawab (PJ) wilayah dan koordinator wilayah yang tak mengenal lelah membina daerah.
"Saya monitor di WA grup juga bagus sekali. Mbak Diana terima kasih, sebagai PJ paling cerewet, paling populer. Yang masih pendiem itu PJ Maluku dan Maluku Utara. Tolong dihidupkan grupnya, ditanya masalahnya apa, terus berkomunikasi," jelas Zudan.
Komponen Ditjen Dukcapil Berkinerja Bagus
Zudan juga mengucapkan terima kasih kepada pimpinan dan pegawai komponen Ditjen Dukcapil lainnya karena berbagai lompatan kinerja yang bagus.
Pertama, dari Direktorat Pandaftaran Penduduk (Dafduk) di bawah Direktur David Yama.
Dafduk, lanjut Zudan, sangat aktif me-launching pelayanan adminduk untuk kaum disabilitas di 12 provinsi selama 2022.
Termasuk di antaranya Lampung untuk seluruh wilayah Sumatera, di Sulawesi Selatan untuk seluruh Sulawesi, dan di Kalimantan Timur untuk seluruh Kalimantan.
"Hasilnya sudah terdata sebanyak 762.937 disabilitas, jumlah ini naik 500 ribu dalam satu tahun," terang Zudan.
Dafduk juga mencatat cakupan perekaman KTP-el yang tembus 99,70 persen dari target 99,3 persen.
"KIA targetnya 40 persen, capaiannya sekarang naik lebih 8 digit mencapai 48,82 persen."
Kedua, Direktorat Pencatatan Sipil (Capil) di bawah Direktur Handayani Ningrum yang disebut Zudan kinerjanya sangat bagus.
"Mbak Ningrum terima kasih kerja kerasnya. Hasilnya luar biasa sama dengan di Dafduk," sebut Zudan.
Target Dukcapil untuk cakupan akta kelahiran 97 persen, tapi mampu mencapai hingga angka 97,79 persen.
Artinya, target nasional tercapai bahkan melebihi target. Kemudian untuk Buku Pokok Pemakaman (BPP) perkembangannya sudah dilaksanakan di 446 kabupaten kota.
Selanjutnya, Dirjen juga berterima kasih kepada Direktorat Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) di bawah Direktur Erikson Manihuruk.
Direktorat PIAK sudah menginisiasi secara masif penerapan KTP Digital, dan bersama dengan Dafduk mengadakan pelayanan jemput bola dengan mendatangi langsung masyarakat Indonesia di dalam dan di luar negeri.
Kepada Direktur Bina Aparatur (Bintur) Andi Kriarmoni, Zudan juga mengucapkan rasa terima kasihnya. Pasalnya, Surat Keputusan (SK) pengangkatan Kadis Dukcapil dan pejabat Dinas Dukcapil saat ini sudah jauh lebih cepat.
Direktur Bintur juga dinilai telah konsisten menyelenggarakan program Dukcapil Belajar dan Dukcapil Menyapa Masyarakat. "Konsistensi ini berbuah manis, banyak Disdukcapil daerah tumbuh bagus," ujarnya.
Kemudian dari Direktorat Pemanfaatan Data (FPD2K), dari 40 lembaga sekarang sudah menjaring 5.369 lembaga yang memanfaatkan data Dukcapil.
"Ini capaian yang luar biasa, sejumlah lembaga pun mengucapkan terima kasih langsung ke saya, langsung di dalam forum, karena basis data kependudukan Dukcapil sangat mendukung kinerja mereka," ungkap Zudan.
Terakhir untuk komponen Sekretariat Ditjen Dukcapil, Zudan juga menilai kinerjanya sangat luar biasa. Capaian penyerapan anggaran di Ditjen Dukcapil konsisten di level 99 persen plus.
"Terima kasih, Pak Sesditjen Hani Syopiar Rustam. Tepuk tangan untuk bagian keuangan, bagian perencanaan, bagian kepegawaian, dan bagian umum atas dukungannya terhadap semua pelayanan kita, termasuk distribusi blanko KTP-el," tandasnya.
Guru Besar di Universitas Borobudur Jakarta itu juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Dukcapil yang selama 7 tahun terakhir berhasil mendukung Ditjen Dukcapil meraih lebih dari 30 penghargaan dari dalam maupun luar negeri.
“Jadi rata-rata setiap tahun kita mendapatkan 4,5 penghargaan nasional maupun internasional," ucapnya.
Namun demikian, Zudan mengingatkan bahwa masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki oleh jajaran Ditjen Dukcapil.
"Kalau dikritik kita perhatikan untuk dijadikan perbaikan. Dipuji tidak terbang tinggi, di-bully dicaci maki tidak kecil hati dan rendah diri. Tetap semangat, jaga marwah Dukcapil dengan menunjukkan kinerja-kinerja positif," pungkas Prof Zudan. (sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu