Kinerja Jokowi Bagus, Gerakan 3 Periode Layak Diperjuangkan

Minggu, 26 Juni 2022 – 17:33 WIB
Deklarator Koalisi Bersama Rakyat (KOBAR) Sahat Martin Philip Sinurat. Foto: dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Deklarator Koalisi Bersama Rakyat (Kobar) Sahat Martin Philip Sinurat menilai kinerja Presiden Jokowi selama delapan tahun terakhir ini sangat berhasil.

Oleh karena itu, menurut Sahat, wajar jika masyarakat Indonesia meminta dirinya kembali maju sebagai calon presiden (Capres) pada Pilpres 2024 untuk tiga periode.

BACA JUGA: Ini Misi Jokowi Menemui Putin dan Zelenskyy, Dunia Perlu Tahu

Menurut Sahat, selama ini Presiden Jokowi tidak hanya membangun Indonesia bagian barat, tetapi juga membangun Indonesia bagi timur.

Artinya, Presiden Jokowi menghadirkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa melihat wilayah Barat dan Timur.

BACA JUGA: Tanggapi Tafsiran M Qodari soal Jokowi Tiga Periode, Dedi Kurnia: Berbahaya

Terkait tiga periode ini, menurut Sahat, dirinya harus melihat bahwa apa yang dilakukan Jokowi selama ini memang benar-benar sesuai dengan harapan kita bertahun-tahun.

“Beliau benar-benar membangun Indonesia sentris, banyak daerah-daerah yang puluhan tahun tidak dibangun justru dalam waktu delapan tahun itu dibangun oleh Pak Jokowi,” kata Sahat dalam acara Halalbihalal Gerakan Tiga Periode di Sekretariat Nasional Jokpro 2024, Sabtu (25/6).

BACA JUGA: Tanggapi Pidato Jokowi Soal Pilpres, Qodari: Tiga Periode Hidup Lagi

Menurut Sahat, program-program kerja Pemerintah untuk kemajuan bangsa ini masih perlu diselesaikan, seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di luar Jawa, pembangunan maritim Indonesia, tol laut hingga menuju Indonesia Emas di tahun 2045 membutuhkan pemimpin seperti Jokowi.

Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia dan para relawan Jokowi terus menyuarakan Jokowi tiga periode.

Kalau Jokowi diberikan kesempatan lima tahun untuk memimpin maka cita-cita membangun tonggak menuju Indonesia emas 2045 akan benar-benar terwujud.

“Ini tentunya terus kami suarakan, karena kami bingung 2024, kalau bukan Pak Jokowi lagi. Itu siapa yang bisa melanjutkan? Jangan-jangan kebijakannya semua berubah, termasuk ketegasan Pak Jokowi soal radikalisme dan intoleransi," ujar Sahat.

Menurut Sahat, pembangunan IKN, maritim, tol laut dan lain-lain harus Jokowi yang meneruskan.

“Saya melihat Pak Jokowi tidak melarang rakyat untuk menyuarakan tiga periode dan kami membuat statemen bahwa 2024 nanti kepemimpinan Pak Jokowi dilanjutkan,” ucapnya.

Sahat menjelaskan dalam aturannya Undang-Undang Dasar (UUD) memiliki ruang untuk diamendemen.

Untuk itu, kata dia, rakyat dan para relawan saat ini menyuarakan Jokowi tiga periode, agar para partai politik memiliki alasan untuk melakukan amendemen UU tersebut.

“Ruang evaluasi itu ada dan kami baca di UUD ada ruang untuk amendemen. Kan yang kita lakukan sekarang itu agar aspirasi kami didengar. Memang aspirasi ini harus terus disampaikan,” ujar Sahat.

Lebih jauh Sahat, saat ini Jokowi tidak memiliki partai politik dan pastinya tidak mempunyai kekuatan di parlemen untuk melakukan amendemen.

Namun, Jokowi saat ini berkoalisi dengan rakyat yang artinya kepentingan rakyat menjadi acuan utama dalam bekerja membangun Indonesia ke depan.

“Koalisi bersama rakyat ini karena Pak Jokowi tidak punya partai. Jadi, koalisi beliau itu tidak bersama partai tetapi bersama rakyat Indonesia dan itu yang harus kita tegaskan,” ujar Sahat.

Dia menambahkan gerakan tiga periode ini sudah melewati diskusi panjang oleh Kobar.

“Kami menilai tidak bertentangan dengan UUD karena UUD memiliki ruang untuk diamendemen,” ujar Sahat.(fri/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler