JAKARTA - PT Medco Energi International Tbk (MEDC) meraih keuntungan dari kenaikan harga minyak awal tahun ini. Perusahaan bergerak di bidang migas ini mencatat laba bersih sebesar USD 12,1 juta (Rp 113,55 miliar)pada kuartal pertama 2012 naik 22,9 persen dari periode yang sama tahun lalu senilai USD 9,8 juta.
Direktur Utama/CEO MEDC, Lukman Mahfoedz, mengatakan peningkatan kinerja di awal tahun terutama disebabkan dua hal. Pertama, stabilnya jumlah produksi minyak dan penjualan gas menjadi sebesar 66,1 MBOEPD naik 3,9 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Meskipun naik tipis dari sisi volume produksi dan penjualan, ada faktor pendongkrak kinerja kedua yaitu tingginya harga rata-rata minyak yang terealisasi di kuartal pertama 2012 mencapai USD 125 perbarel dibandingkan USD 106,6 perbarel di periode yang sama 2011.
Harga rata-rata penjualan gas juga meningkat menjadi USD 3,9 per mmbtu di kuartal pertama 2012 dari sebelumnya USD 3,7 per mmbtu di periode yang sama 2011. "Sejauh ini perseroan telah menunjukkan kinerja yang stabil baik di sisi keuangan maupun operasional dan kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pserseroan di akhir tahun ini," ucap Lukman dalam keterbukaan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/6).
Lukman menambahkan, jumlah penjualan minyak dan gas yang stabil ditambah realisasi volume penjualan high speed diesel diklaim menyebabkan meningkatnya penjualan dan pendapatan usaha perseroan di tiga bulan pertama tahun ini menjadi senilai USD 282,2 juta atau naik 10,6 persen dari USD 255,1 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Maka Medco membukukan laba usaha kuartal pertama 2012 sebesar USD 56,9 juta meningkat 7,1 persen dibandingkan periode yang sama 2011 sebesar USD 53,1 juta. Kas dan setara kas meningkat sebesar 110,7 persen menjadi USD 632 juta dari USD 300,3 juta pada periode yang sama 2011.
Jumlah kewajiban atau utang perusahaan milik Arifin Panigoro itu pada kuartal pertama 2012 meningkat sebear 17,4 persen menjadi USD 1,667 miliar dari USD 1,420 miliar pada periode yang sama 2011. Hal tersebut, menurutnya, karena pihaknya melakukan penambahan pinjaman dengan cara penerbitan obligasi untuk mengantisipasi pinjaman yang akan jatuh tempo di tahun 2012 serta membiayai bebagai proyeknya.
"Perseroan telah mendapat kepercayaan dari bebagai lembaga keuangan dan pasar melalui penerbitan obligasi untuk menambah dana pinjaman," ungkapnya. Ekuitas perseroan pada kuartal pertama 2012 meningkat menjadi USD 857,5 juta dari USD 824,4 juta pada periode yang sama 2011.(gen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Produsen Elektronik Lokal Harus Siaga
Redaktur : Tim Redaksi