SURABAYA - Semakin lesunya perekonominan Eropa membuat vendor elektronik lokal harus bersiap-siap dengan pengalihan pasar ke Asia, salah satunya Indonesia. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia menjadi pasar yang menjanjikan.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Elektronik Marketer Club Indonesia AG Rudyanto. "Saat ini perekonomian negara Eropa melambat. Perdagangan yang awalnya menyasar Eropa diprediksi akan mengalihkan pasarnya ke negara yang memiliki kestabilan ekonomi. Seperti yang kita tahu perekonomian negara Asia saat ini relatif stabil,"ujarnya saat dihubungi, Senin (18/6).
Rudyanto mencontohkan salah satu negara Asia yang sedang berkembang yaitu Indonesia. Di saat perekonomian negara sedang terguncang. Indonesia justru tumbuh sekitar 6-7 persen.
Pertumbuhan ini berimbas dengan penjualan elektronik. Kuartal pertama 2012 mencapai Rp 6,7 triliun atau tumbuh 22 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu yaitu, Rp 5,49 triliun. "Dilihat dari sini saja bisa dilihat bagaimana potensi Indonesia dalam pasar elektronik sangat menjanjikan," ucapnya.
Dengan adanya peralihan pasar ini, Rudyanto berprodusen lokal harus bersiap-siap oleh dominasi produk impor yang tentunya akan lebih besar Rudyanto menambahkan, selama ini produsen lokal Indonesia telah diserang oleh dominasi produk China. Ia mengakui, produk China dibandrol dengan harga yang lebih murah dibandimg elektronik lainnya. "Untuk itu produsen lokal harus selalu berbenah diri dalam kualitas produk maupun pemasarannya," tuturnya.
Ia menambahkan, saat ini image yang terbentuk produk Indonesia memiliki kualitas yang minim. Padahal jika dilihat komponennya, kualitasnya tak kalah dengan produk impor. Untuk itu harus ada edukasi lebih lanjut, agar masyarakata Indonesia mencintai produk dalam negeri.
"Selain itu juga dibutuhkan kerja sama dari pemerintah. Tentu kita tidak mau jika pasar lokal dipenuhi oleh serbuan elektronik impor," tuturnya.
General Manager Brown Good Department PT Changhong Indonesia Djonni Sofian mengatakan, sebagai salah satu produsen elektronik asal Tingkok mengatakan, Indonesia memiliki pasar yang menjanjikan. Indonesia merupakan negara berpenduduk terbesar ke empat di dunia. Pertumbuhan perekonomianya cukup stabil.
"Bahkan pendapatan perkapitanya mencapai USD 3.500. Dengan pertumbuhan perekonomian tersebut, akan menciptakan peluang masyarakat untuk membeli barang elektronik elektronik," katanya.
Djonni mengungkapkan, penjualan produk Chenghong di Indonesia sendiri setiap tahunnya meningkat rata-rata 20 persen per tahunnya. Saat disinggung mengenai pengisian pasar Eropa Chenghong ke negara lain, ia membenarkannya.
Jika dialihkan ke Asia, negara yang disasar adalah negara yang memiliki empat musim misalkan. Barang elektronik yang dijual di negara yang memiliki dua musim dan empat musim akan memiliki komponen yang berbeda. "Jadi untuk dialihkan ke Indonesia kemungkinannya sangat kecil," ucapnya.(uma)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Batu Bara Terancam, Indika Optimalkan Anak Usaha
Redaktur : Tim Redaksi