Kinerja Pertamina Tetap Positif di Tengah Gejolak Ekonomi

Jumat, 14 Juni 2024 – 10:36 WIB
Gedung Pertamina. Foto: Dokumentasi Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Center for Energy Policy M Kholid Syeirazi mengapresiasi kinerja positif Pertamina sepanjang 2023 yang terus meningkat.

Kholid mengatakan peningkatan terjadi di tengah situasi yang tidak mudah, termasuk kondisi geopolitik yang tidak menentu dan tingginya kurs mata uang.

BACA JUGA: Pegadaian Ajak Sahabat Cuan Investasi Hingga Rp 400 Miliar Lewat Obligasi & Sukuk

“Ada peningkatan kinerja. Harus diapresiasi karena terjadi di tengah situasi yang tidak mudah,” ujar Kholid.

Sisi upstream misalnya, menurut Kholid, kinerja Pertamina mengalami peningkatan.

BACA JUGA: Komisi VI DPR Apresiasi Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Sehingga sekarang ini, produksi Pertamina mencapai 70 persen dari porsi kebutuhan nasional, sementara di sektor gas, mencapai 37 persen.

Menurutnya, keberhasilan Pertamina tak lepas dari hasil produksi lapangan minyak (wilayah kerja/WK) seperti Blok Rokan, Blok Mahakam, dan wilayah kerja lainnya.

BACA JUGA: Inovasi Insan Pupuk Indonesia Berkontribusi pada Pendapatan & Penghematan Rp 1,3 Triliun

Kholid menilai keberhasilan Pertamina mengelola berbagai WK juga tidak mudah. Meskipun merupakan blok alih kelola, namun jika Pertamina tak kompeten tentu akan mengalami penurunan produksi.

“Nyatanya, Pertamina berhasil mengelolanya sehingga menahan laju natural decline,” kata Kholid.

Begitu juga pada midstream dan downstream, Kholid berharap Pertamina terus meningkatkan kinerja.

Termasuk di antaranya, segera menyelesaikan pembangunan kilang, sehingga bisa mendukung peningkatan ketahanan energi dan mengurangi impor.

Terpisah, pengamat BUMN dari Datanesia Institute Herry Gunawan juga menilai positif kinerja Pertamina.

Menurut Herry, keberhasilan Pertamina di sektor hulu, tak lepas dari berbagai inovasi teknologi yang dilakukan.

Tidak hanya untuk mencari sumber-sumber minyak baru, tetapi juga untuk meningkatkan produksi, misalnya melalui enhanced oil recovery (EOR).

Di tengah kondisi geopolitik tidak menentu, Pertamina juga dinilai mampu mengelola manajemen operasional dengan baik.

Termasuk di antaranya melakukan efisiensi dengan sangat baik, antara lain inovasi rantai nilai pada sektor hulu hingga hilir.

“Harga minyak di pasar internasional kan gak bisa dikontrol oleh Pertamina, tapi oleh pasar. Jadi ya harus diterima apa adanya. Sementara kegiatan operasional justru bisa dikontrol, dan ini yang dilakukan oleh Pertamina, yakni optimalisasi biaya. Ini membuat kinerja perusahaan tetap positif,” ujar Herry.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler