Kinerja PT Freeport Indonesia Moncer, Hasil Produksi Melebihi Target

Selasa, 19 Desember 2023 – 14:15 WIB
Kawasan di area PT Freeport Indonesia (Ilustrasi). Foto: Dokumentasi Humas PTFI

jpnn.com, JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) menunjukkan kinerjanya yang moncer selama 2023.

Meski harus menghadapi kondisi tidak mudah, salah satu perusahaan pertambangan terkemuka di dunia itu tetap mampu melampaui target produksi.

BACA JUGA: Resmikan Smelter Freeport di Gresik, Jokowi: Produksi Naik jadi 1,3 Juta Ton

Menurut Direktur PTFI Tony Wenas, kegiatan produksi perusahaan yang beroperasi di dataran tinggi Papua Tengah itu berjalan baik, aman, dan berkelanjutan selama 2023.

“Hasil produksinya melebihi target,” ujar Tony dalam Year End Gathering PTFI di kawasan Senayan, Senin (18/12) malam.

BACA JUGA: Libur Nataru, BTN Siapkan Uang Tunai Rp19,68 Triliun

Tony memerinci PTFI hingga 16 Des 2023 telah memproduksi 1,6 miliar pound tembaga. Jumlah itu 11,5 juta pon lebih besar dari target.

Selain itu, PTFI juga menghasilkan 1,9 juta ounces emas atau 43,5 ribu ounces lebih besar dari target.

BACA JUGA: Bos PTFI Optimistis Smelter Kedua Gresik Beroperasi Akhir Mei 2024

Tony menambahkan dengan capaian itu sebenarnya PTFI bisa memberikan kontribusi sebesar USD 4 miliar untuk penerimaan negara.

Namun, PTFI juga punya kewajiban lain, seperti menanggung bea ekspor yang mencapai USD 350 juta.

Selain itu, PTFI juga harus mendepositokan devisa hasil ekspor (DHE) di bank dengan jumlah mendekati USD 1 miliar.

PTFI juga memiliki kewajiban memberikan pemasukan kepada pemda di sekitar daerah operasinya di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

“Ada Rp 8 triliun untuk pemda,” katanya.

Walakin, PTFI masih bisa memberikan manfaat langsung kepada pemerintah. “Angkanya hampir USD 2,5 miliar,” kata Tony.

Memang 2023 bukan tahun yang mudah bagi PTFI. Misalnya, pemerintah mengeluarkan larangan ekspor konsentrat mineral mentah mulai 10 Juni 2023.

“Kami berhenti ekspor selama 44 hari,” tutur Tony.

Oleh karena itu, perusahaan tambang mineral afiliasi Freeport-McMoRan (FCX) dan Mining Industry Indonesia (MIND ID) itu tengah mengejar target penyelesaian proyek pabrik pemurnian atau smelter di Manyar, Gresik.

Menurut Tony, smelter itu ditargetkan mulai beroperasi pada Mei 2024.

“Target operasinya secara menyeluruh baru Desember 2024,” katanya.(chi/jpnn)


Redaktur : Yessy Artada
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler