Kinerja Sri Mulyani Indrawati Paling Memuaskan

Rabu, 28 Oktober 2020 – 20:58 WIB
Menkeu Sri Mulyani. Foto: Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kinerja Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (SMI) paling memuaskan. Setelah Mulyani, ada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. Setidaknya ini adalah hasil dari survei lembaga Indonesia Political Opinion (IPO) bertajuk "Kinerja Kementerian/Lembaga, Peluang Reshuffle Kabinet dan Potensi Capres 2024" yang dirilis Rabu (28/10) secara virtual.

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menyatakan ada beberapa menteri yang pada periode survei Juli lalu kinerjanya tidak dominan. Namun, dalam survei Oktober ini menjadi dominan seperti Sri Mulyani.

BACA JUGA: Dahlan Iskan, Rizal Ramli, dan Susi Pudjiastuti Diharapkan Masuk Kabinet Jokowi-Maruf

Menurutnya pula, dari sisi kepercayaan publik terhadap pemerintah menurun, tetapi orang per orang banyak tokoh yang naik. Contohnya, kata dia, kepuasan atas kinerja Sri Mulyani sekarang bisa mencapai 61 persen. Sementara di Juli lalu, kata dia, tokoh yang menempati posisi teratas itu lebih dari 61 persen.

"Sri Mulyani Indrawati tiba-tiba menjadi paling tertinggi berkaitan dengan kepuasan atas kinerja menteri," kata Dedi dalam paparan hasil survei secara virtual, Rabu (28/10).

BACA JUGA: Bicara Utang Luar Negeri, Bamsoet Ingatkan Menkeu Sri Mulyani Berhati-hati

Dedi menjelaskan di bawah Mulyani, ada Prabowo Subianto dengan raihan 57 persen. Posisi ketiga ada Mendagri Tito Karnavian 49 persen. Posisi berikutnya secara berurutan yakni  Menteri Luar Negeri Retno Marsudi 43 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 38 persen, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto 36 persen.

Lalu ada Menko Polhukkam Mahfud MD 34 persen, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama 32 persen, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan 31 persen,  Menristek Bambang Brodjonegoro 28 persen.

BACA JUGA: Sri Mulyani Blak-blakan soal Defisit APBN 2020, Sebegini Angkanya

Berikutnya Mensesneg Pratikno 26 persen, Menteri PUPR Basuki Hadimoeldjono 23 persen, Menkop dan UKM Teten Masduki 19 persen  Mensos Juliari Batubara 17 persen  Menhub Budi Karya Sumadi 14 persen, Menteri Bappenas Suharso Monoarfa 14 persen dan Menakertrans Ida Fauziyah 13 persen.

Berikutnya ada Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar 10 persen, Menperin Agus Gumiwang 9 persen, Mendag Agus Suparmanto 9 persen, MenPAN dan RB Tjahjo Kumolo 9 persen, Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Lalu Menpora Zainudin Amali 7 persen, Mendikbud Nadiem Makarim 6 persen, Menteri ATR Sofyan Djalil 4 persen, Menteri LHK Siti Nurbaya 4 persen, Menko PMK Muhadjir Effendi 3 persen, Menteri PPA Gusti Ayu Bintang Darmavati 2 persen, Menag Fachrul Razi 1 persen.

Selanjutnya Mentan Syahrul Yasin Limpo 0,9 persen, Menteri KKP Edhy Prabowo 0,8 persen, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto 0,8 persen, Menkum dan HAM Yasonna Laoly 0,4 persen dan Menkominfo Johnny Gerard Plate 0,3 persen.

Dedi menjelaskan faktor yang memengaruhi persepsi responden atas kinerja menteri adalah kebijakan 51 persen, program sosial 19 persen, koordinasi antarlembaga 15 persen, transparansi 5 persen, dan faktor lain 10 persen.

Selain ketokohan, dalam survei IPO juga ditemukan kementerian yang dianggap responden bekerja baik. 

Posisi pertama linear dengan ketokohan, yakni Kemenkeu yang dipimpin Mulyani, dianggap memiliki performa bagus. Nilainya 67 persen. Posisi kedua, ada Kementerian BUMN 66 persen. "Kementerian BUMN ini ada peningkatan, karena sebelumnya pada Juli lalu tidak di posisi dua," kata Dedi. 

Kementerian Luar Negeri di posisi ketiga dengan 64 persen. Posisi keempat Kemenhan 60 persen, kelima ada Kemendagri 58 persen.

Menurut Dedi, faktor yang memengaruhi persepsi berkaitan dengan penilaian publik terhadap kinerja kementerian adalah kebijkan 36 persen, ketegasan menteri 26 persen, integritas 21 persen, empati 14 persen. "Sisanya atau faktor lain lima persen," tegas Dedi.

Survei ini dilakukan 12-23 Oktober 2020, menggunakan metode purposive sampling dilakukan terhadap 170 orang pemuka pendapat (opinion leader) yang berasal dari peneliti Universitas, lembaga penelitian mandiri, dan asosiasi ilmuwan sosial/perguruan tinggi. Sementara survei terhadap massa pemilih nasional dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 1200 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error dalam rentang 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.(boy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler