jpnn.com, MAKASSAR - Manajer Bhayangkara FC Sumardji menganggap Satgas Antimafia Bola percuma dibentuk karena ternyata masih ada wasit yang buruk performanya dalam memimpin laga.
Pernyataan tersebut terlontar usai Bhayangkara FC takluk 0-2 dari PSM Makassar di babak perempat final Piala Presiden 2019 di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Jumat (3/5).
BACA JUGA: Persib vs Borneo FC: Benteng Tamu Siap Tahan Gempuran Tuan Rumah
Dalam laga ini, Bhayangkara FC memang sempat merasa beberapa kali dirugikan kepemimpinan wasit Nusur Fadhilah. Yang paling menyakitkan, adalah saat bola sepakan bebas Anderson Sales masuk ke dalam gawang tapi kemudian memantul ke luar.
Kejadian pada menit ke-27 itu sangat kentara bola masuk dalam tayangan ulang. Tapi, keputusan Nusur berbeda dan tak menganggap ada gol. Demikian juga hakim garis yang telat ke garis belakang, menilai tak melihat gol.
BACA JUGA: Komentar Rene Alberts Jelang Duel Panas Persib vs Borneo FC
Karena itu, dia merasa adanya Satgas Antimafia Bola hanya untuk hiasan, kerjanya setengah-setengah.
"Percuma juga Adanya Satgas Antimafia Bola tidak berguna untuk wasit bejat itu. Bagi saya Kalah menang itu hal biasa, tapi kalau memenangkan seperti itu ya aneh. terus itu gol tapi tidak dianggap gol. Ini bukan pertandingan, ini seprti sirkus. Jadi sudah ada pesanan (memenangkan salah satu tim), saya tidak tahu siapa yang pesan," tegas Sumardji.
BACA JUGA: Bhayangkara FC: Silakan Menilai Sendiri, Ini Murni Gol atau Bukan?
Akibat takluk 0-2, agregat berubah imbang 4-4 karena di laga pertama Bhayangkara FC menang 4-2 atas PSM. Namun, PSM berhak lolos ke semifinal karena secara agresivitas di kandang lawan lebih baik. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tumbangkan Bhayangkara FC, PSM Lolos ke Semifinal
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad