Pagelaran Australian Fashion Week (AFW)  tahun ini memasuki musim penyelenggaraan ke-20, panggung catwalk event busana bergengsi di Australia ini semakin semarak dengan kehadiran model dari latar belakang ras dan etnis yang lebih beragam.Kritikus mengatakan industri fashion Australia lambat mengaldopsi perubahan, tetapi kini lebih banyak desainer yang mulai menyewa model dari latar belakang etnis yang berbeda. Selama beberapa dekade terakhir, penulis mode Patty Huntington telah menyaksikan bukti apa yang dia sebut sebagai "blonde-ocricy" di event Australia Fashion week. "Di lini iklan utama, kebanyakan model yang ditampilkan bermata biru, pirang, tak ubahnya seperti era 70-an menurut saya,” kata Huntington. Namun Huntington mengatakan dia sangat senang sekarang ini melihat ada lebih banyak model dari beragam etnis dipanggung Australian Fashion Week tahun ini. "Saya kira akhirnya pelaku industri fashion di Australia sadar – terutama pada klien perlahan menyadari – kalau publik Australia telah berubah dan tidak ingin melihat model bermata biru terus dimana-mana,” katanya. Model Australia, Samantha Harris telah menjadi model pribumi yang cukup menonjol dipanggung peragaan busana luar negeri dan dijadwalkan akan tampil menggunakan busana dari sejumlah perancang mode di Sydney pekan ini. Harris merupakan wanita Aborigin kedua yang tampil di sampul majalah Vogue. Menurutnya dia ingin melihat ada lebih banyak wanita pribumi Aborigin yang didukung oleh industri fashion Australia. "Event Indigenous Fashion Week berlangsung tahun lalu. Saya melihat ada banyak gadis Aborigin yang cantik. Saya tidak mengerti mengapa tidak bertambah banyak gadis Aborigin berjalan di catwalk,” kata Harris. Wanita pribumi, Kira-Lea Dargin berusaha untuk meningkatkan proporsi perempuan Aborigin di catwalk. Dia memulai agency modelling Aborigin miliknya sendiri dan mulai merekrut wanita muda Aborigin dari berbagai kawasan di Australia. "Sebagian besar kampanye/iklan utama yang Anda lihat di sini mendorong tampilan yang sama, dan meski kita semua suka melihat gadis cantik berambut berambut pirang, gadis pantai bermata biru, tapi ada banyak aspek yang berbeda di masyarakat kita,” katanya. "Bangsa kita dibangun dari berbagai kebudayaan dan sangat kaya sehingga saya pikir hal itu sudah harus menjadi sesuatu yang perlu mulai mendapat perhatian,” tambahnya. Dargin mengatakan dia menghadapi beragam bentuk rasisme dari sejumlah agency dan desainer. "Bagi saya ini merupakan kasus kurang hitam saja, dimana pada sejumlah kasus lain saya malah dianggap terlalu hitam. Jadi ada tingkat rasisme yang  berbeda di dalam industri fashion Australia,’ katanya. Agen-agen model di Australia mengaku mereka memang mulai meragamkan portofolio model mereka. Paul Thomas mengawasi pemesanan model di chic model agency mengatakan para perancang busana yang akan menentukan model mana yang akan mereka gunakan. "Saya kira sekarang memang telah ada perubahan besar didunia fashion di lingkungan Australia,” katanya. "Saya rasa saat ini ada banyak orang yang mulai merangkul masyarakat yang ada di lingkungan kita dan itu terefleksikan dalam industri fashion juga,’ 

BACA JUGA: Bangkai Ikan Paus Langka Terdampar di Pantai Australia Barat

BACA ARTIKEL LAINNYA... Planet Mars Diduga Memiliki Cadangan Air

Berita Terkait