JAKARTA -Munculnya sejumlah kandidat calon gubernur Sumut mendapat tanggapan dari pengamat politik lokal, Ray Rangkuti. Aktivis asal Mandailing Natal (Natal) yang lama berkiprah di Jakarta itu mengajukan dua syarat bagi kandidat, sehingga layak memimpin Sumut ke depan.
Menurut Ray, publik saat ini secara umum, tidak hanya di Sumut, menghendaki figur yang mampu menjawab dua isu penting. Yakni, isu antikorupsi, dan kedua, isu mengenai kemandirian daerah di era otonomi saat ini.
"Tren yang dikehendaki publik saat ini adalah sosok yang menggambarkan isu antikorupsi, dan sekaligus mampu mengelola sumber daya alam untuk kemandirian ekonomi daerah. Kemandirian ini juga menyangkut bagaimana memberdayakan kelompok ekonomi menengah ke bawah," urai Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) itu kepada JPNN.
Menurut mantan Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) itu, dua syarat itulah yang harus melekat pada diri gubernur Sumut ke depan, sebagaimana dikehendaki publik.
Karenanya, saran Ray, sejak sekarang publik di Sumut harus mulai melakukan tracking terhadap nama-nama kandidat yang muncul, kiranya siapa sosok yang memenuhi dua kriteria itu.
Untuk melacak isu antikorupsi, menurut aktivis antikorupsi itu, sangatlah mudah. Pasalnya, dari nama-nama yang muncul, sebagian besar merupakan pejabat dan mantan pejabat, termasuk politisi.
Sementara, untuk melacak isu kedua, yakni kemandirian ekonomi, malah sangat mudah. "Sejauh mana kiprahnya selama ini dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan," ujar Ray.
Terkait dengan syarat kiprah pemberdayaan masyarakat, bagaimana dengan Gus Irawan yang Dirut Bank Sumut? Ray terang-terangan menyebut, Gus Irawan sudah punya poin untuk syarat yang satu ini. "Kalau sejarah sepak terjangnya sudah menunjukkan dia berpihak ke pengusaha kecil menengah ke bawah, itu kredit poin bagi dia. Tinggal bagaimana soal isu antikorupsinya, itu yang harus dilacak, sehingga komplit kriterianya," kata Ray.
Ditanya mengenai komposisi dut cagub-cawagub yang ideal dari latar belakanga kandidat, Ray mengatakan, siapa pun dan bagaimana pun kombinasi cagub-cawagub, tetap harus memenuhi dua syarat itu.
Namun, ada catatan khusus dari Ray, yang nampak antipati dengan kandidat yang berlatar belakang politisi. "Karena partai tak pernah menciptakan orang-orang yang ideal, tapi menciptakan orang-orang yang kemaruk (rakus kekayaan, red)," dalih Ray. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konsentrasi Soksi Untuk Menang di Pemilu 2014
Redaktur : Tim Redaksi