Kisah Bagus Puruhito Ketika Tim SAR Mencari Kotak Hitam Sriwijaya Air di Perairan Kepulauan Seribu

Senin, 11 Januari 2021 – 20:54 WIB
Kabasarnas Marsdya Bagus Puruhito menerima serpihan-serpihan pesawat yang diduga kuat berasal dari Sriwijaya Air SJ 182 di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (10/1/2020). Foto: ANTARA/HO-Basarnas

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Marsekal Madya Bagus Puruhito mengatakan terjadi hujan lebat ketika tim SAR melaksanakan pencarian kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu. Bahkan, terjadi badai kuat ketika proses pencarian kotak hitam tersebut.

"Mencari sesuatu di bawah, tidak bisa kami katakan itu di situ terus kami datangi lagi ada di situ, apalagi dengan kondisi cuaca kemarin, hujan lebat dan badai yang cukup kuat di area itu," ujar Puruhito ditemui di dermaga JICT 2, Jakarta, Senin (11/1).

BACA JUGA: Simak! Update dari Basarnas Terkait Temuan Potongan Jenazah dan Bagian Pesawat Sriwijaya Air

Namun, jenderal bintang tiga itu menekankan, tim SAR tetap bekerja optimal dalam mencari kotak hitam. Sembari memprioritaskan pencarian terhadap korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.

"Sekali lagi fokus evakuasi korban tanpa mengurangi atensi kepada hal lain," beber dia.

BACA JUGA: Info Terkini dari Laksamana Yudo soal Pencarian Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ182

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono merasa yakin kotak hitam pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182 bisa segera ditemukan. Saat ini, area pencarian kotak hitam telah difokuskan di area seluas 140x100 meter yang berbentuk segitiga.

"Telah dipetakkan tinggal satu segitiga yang panjangnya kurang lebih 140x100 meter. Ya, mudah-mudahan makin fokus," kata Yudo ditemui awak media di Kapal Republik Indonesia (KRI) Rigel, Senin (11/1).

Atas pencarian yang terfokus, kata Yudo, TNI AL mengerahkan KRI Semarang sebagai tempat istirahat para penyelam di perairan Kepulauan Seribu.

Selain itu, kata Yudo, TNI AL juga mengerahkan Remote Operated Vehicle (ROV) untuk mencari kotak hitam saat malam hari. Pasalnya, para penyelam tidak beraktivitas ketika malam hari.

Sebagai informasi, pemerintah menggelar operasi SAR untuk mencari potongan pesawat dan jenazah dari insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Prajurit TNI, personel Polri, dan Basarnas, turut terlibat dalam operasi ini.(ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler