Kisah Bos Law Firm Saleh and Partners dari Pengamen Jadi Pengacara Kawakan

Selasa, 27 Juni 2023 – 04:18 WIB
Saleh and Partners, salah satu Law Firm di Jakarta mendapat penghargaan sertifikat di ajang bergengsi Top 100 Indonesia Law Firm 2023 dari Hukumonline. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Nasib orang tak ada yang bisa menebak. Hanya Tuhan yang bisa menentukan takdir sesorang bila hambanya tak berhenti berusaha.

Salah satu contohnya seperti seorang Saleh yang kini sukses menjadi pengacara kawakan dan telah berhasil menyabet sejumlah penghargaan atas nama Law Firm Saleh and Partners dengan menduduki jabatan managing partners .

BACA JUGA: MK Bakal Melaporkan Denny Indrayana ke Organisasi Advokat

Karena keterbatasan ekonomi orang tuanya, pria kelahiran Januari 1978 itu sempat menjadi pengamen waktu mengenyam pendidikan SMA. Hal itu demi membantu kedua orang tuanya dalam membayar biaya pendidikan.

"Dulu bahkan sempat ngamen ketika SMA, hanya untuk bertahan hingga kemudian Alhamdulillah, lulus SMA," kata Saleh kepada wartawan, Senin (26/6).

BACA JUGA: Deklarasikan Pergerakan Advokat Indonesia, Para Aktivis 98 Ini Serukan Reformasi Jilid II

Setelah lulus, ujian tetap ada, keterbatasan biaya membuat dirinya sempat bekerja serabutan dan tidak kuliah selama tiga tahun.

Akhirnya, setelah bertekad ingin menjadi pengacara demi membela rakyat kecil untuk mencari keadilan, Saleh pun menyelesaikan pendidikan S1 Hukum dan S2 Hukum.

BACA JUGA: Peradi Gelar Ujian Profesi Advokat di 43 Kota dan Diikuti 3.385 Peserta

Dari sini, Saleh mencoba peruntungan dengan menjadi pengacara dan akhirnya membuka kantor pengacara atau law firm pribadi.

Terkait pendidikan, Saleh merupakan orang yang haus akan ilmu. Terbukti di tahun 2018 dirinya melanjutkan kuliah S3 di Universitas Brawijaya Malang dan akan mengikuti ujian terbuka pada bulan depan.

Dari kisah di atas, Saleh meminta agar kaum muda tidak patah semangat dengan keadaan apalagi dengan hambatan biaya dalam pendidikan.

"Dari perjalanan itu saya ingin berbagi pengalaman, bahwa saya ini betul-betul berangkat dari kaum miskin, saya anak ke 9 dari 11 bersaudara. Tapi kalau kita ada niat dan keinginan yang kuat, maka kita juga bisa duduk bersebelahan dengan orang-orang hebat di negeri," kata Saleh.

"Artinya bagi adik-adik saya, bagi saudara-saudara saya yang berangkat dari kaum miskin, teruslah mengenyam pendidikan. Jangan sampai karena keterbatasan ekonomi, kita tidak menyelesaikan sekolah, itu penting," ujarnya.

Sejumlah penghargaan yang disabet Saleh Law Firm

Saleh and Partners, salah satu law firm di Jakarta mendapat penghargaan sertifikat di ajang bergengsi Top 100 Indonesia Law Firm 2023 dari Hukumonline yang diselenggarakan di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Jumat (23/6).

Beberapa sertifikat diantaranya, Top 10 Mid Size Litigation Law Firm, Top 50 Most Female Partners, dan Practice Leader pada; Islamic Law; Criminal Law: dan Property/Real Estate Law, Arbitration, Litigation and Dispute Resolution.

Saleh menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung karirnya selama ini.

Sertifikat ini didapat Saleh and Partners berkat kegigihan dan kepercayaan dari klien terhadap dirinya dengan berbagai kalangan yang selama ini sudah terjalin.

"Saya aktif di dunia lawyer di 2003, 4 tahun bergabung dengan dua lawfirm mencari pengalaman kemudian 2007 saya mendirikan law firm sendiri hingga hari ini sehingga sudah berjalan 16 tahun," ujarnya.

Ia menjelaskan, dirinya selama meniti karier menjadi pengacara telah berhasil memenangkan kasus dengan sejumlah klien yang berstatus kepala daerah.

"Berkantor di gedung Soho Pancoran Jakarta Selatan, dari 16 tahun perjalanan itu banyak yang sudah kita dampingi terutama banyak bupati/ walikota dan gubernur di seluruh Indonesia, Anggota DPR, dan kita banyak juga pegang perusahaan-perusahaan besar, termasuk BUMN," kata Saleh.

Seiring berjalannya waktu, dan kliennya semakin banyak, Saleh meminta kepada tim pengacara untuk menanamkan terus kepercayaan, karena itu merupakan prinsip hidup dirinya selama berkarier sebagai pengacara.

"Selain itu kita juga meningkatkan kualitas diri dan meningkatkan kecerdasan kita dengan terus belajar belajar belajar, bagi kita adalah dua hal itu harus berjalan bebarengan. Kecerdasan dan Kepercayaan."

"Cerdas tapi tidak dipercaya tidak bisa jadi lawyer, dipercaya tapi tidak cerdas juga tidak bisa jadi lawyer," kata Saleh.

Selain itu, kata dia, usai menangani suatu kasus di pengadilan, dirinya selalu membuat buku, dengan tujuan untuk berbagi pembelajaran dengan para pengacara muda dan semua kalangan.

"Kalau di kantor, kita biasa menangani perkara kemudian kita mengkayakan diri dengan membuat buku. Ada 1 buku yang sudah diterbitkan, sedangkan 5 buku lainnya lagi sedang dalam proses pencetakan di penerbit. Rencananya jika sudah selesai di penerbit akan kita launching di gedung MPR RI," kata Saleh.

Saleh memiliki kelak nanti bisa menerbitkan 30 buku secara bertahap untuk menjadi referensi para pengacara muda.

"Mimpi saya kelak bisa menerbitkan minimal 30 buku secara bertahap, ini karena banyaknya perkara yang kita tangani di kantor yang bermacam-macam. Yang kita tulis berangkat dari pengalaman penanganan perkara yang sudah selesai. Misal, kita sering sidang di MK maka studi kasus-kasus di sidang MK kita jadikan buku," ujarnya.

Kepuasan Saleh tidak sampai disini. Ia berpesan kepada pengacara muda untuk terus berkarya, gigih, belajar dari pengalaman, serta ikuti proses yang ada dan jangan cepat berpuas diri.

"Jadi segala sesuatu dalam dunia lawyer tidak bisa kemudian instan, segala sesuatunya butuh proses. Proses itu yang mengantarkan kita menjadi pribadi lawyer yang tangguh, tahan banting, dibanting sekali bangun tiga kali dan itu akan terlihat di persidangan."

"Mana lawyer yang berproses dengan benar, mana yang lawyer modelnya instan itu akan kelihatan dari cara bertanya, cara menguasai materi, cara berkomunikasi, cara bersikap dan oleh karena itu pada teman-teman lawyer muda harus setia dengan proses," tutup Saleh. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler