jpnn.com, JAKARTA - Perjalanan hidup Falen Mariar sangat menginspirasi. Salah satu prajurit TNI AD asal Manokwari itu ternyata pernah menjadi pemain sepak bola AC Milan Camp Junior pada 2011 sebelum berseragam loreng.
Falen yang kini berusia 24 tahun itu pernah membawa sekolahnya, SMP PG 2 Manokwari sebagai juara I di kejuaraan sepak bola Liga Pendidikan Indonesia (LPI) pada 2005.
BACA JUGA: Prajurit TNI AD Lakukan Ini agar Korban Gempa di Mamuju Tidak Trauma
Dia lantas mendapat tawaran dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua untuk mengikuti seleksi Danone Cup di Makassar. "Namun saat ikut seleksi Danone Cup saya tidak lolos," ujar Falen dikutip dari tayangan YouTube TNI AD, Rabu (3/3),
Kegagalan itu tidak membuatnya menyerah. Falen pun terus berlatih dan mengasah kemampuannya di rumput hijau. Setelah itu dia kembali dibawa oleh KONI Papua untuk mengikuti seleksi AC Milan Camp Junior di Bali.
BACA JUGA: TNI Bakal Kerahkan 10.000 Prajurit untuk Pelacakan Kasus Covid-19
Ketika tiba di Bali, dia harus bersaing dengan 1.500 orang yang ikut seleksi. Sementara, AC Milan Camp Junior hanya mengambil 18 orang terbaik untuk mewakili Indonesia untuk bermain di Italia. Falen pun terpilih menjadi salah satunya.
"Saya ikut AC Milan ni banyak orang bilang ni saya mungkin paling pendek," ujarnya.
BACA JUGA: Kisah Haru Prajurit di Perbatasan Melepas Rindu pada Keluarga
Pada pengumuman terakhir, satu malam sebelum pembagian tiket untuk berangkat ke Milan, Falen mendapatkan kabar duka, yaitu ayahnya meninggal dunia di Manokwari, Papua.
Mendapatkan kabar itu Falen sempat terpukul. Di satu sisi dia menginginkan menoreh prestasi di dunia sepak bola, di sisi lain dia telah ditinggal pergi untuk selamanya oleh ayahnya.
"Saya sangat sedih. Malam itu pas pengumuman seleksi terakhir dan pembagian tiket," ungkap Falen.
Falen akhirnya lolos seleksi dan setelah pembagian tiket dia berangkat ke Milan. "Besok paginya saya berangkat hanya dengan mengiringi doa dan air mata saya berangkat ke negara luar," ungkapnya.
Selama berada di Milan, Falen berusaha mewujudkan pesan terakhir ayahnya yang telah meminta dirinya dapat membahagiakan keluarga melalui sepak bola.
Dia berlatih keras dan penuh disiplin. Sampai pada akhirnya dia berhasil menaklukkan lawan-lawannya di Italia dalam kompetisi AC Milan Camp Junior.
Falen pun kembali ke Indonesia. Setelah berada di Papua, Falen menjadi tulang punggung untuk mama dan adik-adiknya. Dia bekerja dengan menjaga toko sambil tetap bermain sepak bola dengan teman-temannya.
Sampai pada akhirnya tiba, Falen mendapatkan informasi bahwa ada pendaftaran untuk menjadi tentara melalui jalur Otonomi Khusus (Otsus).
Dia pun langsung bergegas untuk mendaftarkan diri untuk jadi seorang prajurit TNI. Falen mengaku, dirinya sangat terdorong untuk masuk tentara karena teman-teman bermain sepak bolanya sudah lebih dulu lulus seleksi Bintara TNI angkatan sebelumnya.
"Dengan daftar saya masukan raport bola saya. Dan syukurnya saya saat ini lulus dan bisa berada di Rindam Jaya," tandas Falen. (cuy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan