Kisah Gadis-Gadis Remaja yang Diperkosa Bapak dan Dijual Ibunya, Ini Videonya

Kamis, 12 November 2015 – 14:59 WIB
Hampir semua kasus remaja hamil di Guatemala 90 persen akibat diperkosa anggota keluarga terdekat seperti ayah, paman atau sepupu. Foto-foto ehsan Linda Forsell

jpnn.com - GUATEMALA CITY - Di negara Guatemala anak-anak perempuan tidak sempat menikmati keceriaan masa-masa awal remaja, terutama bagi bocah berusia 10 hingga 12 tahun.

Hampir semua kasus remaja hamil di negara tersebut, 90 persen karena diperkosa ayah atau paman sendiri, dijual ibu sendiri atau dipaksa menikah dan melahirkan bayi - dan, akibatnya, terpaksa meninggalkan bangku sekolah.

BACA JUGA: Takhta Suci Vatikan Diserang Skandal Korupsi Uang Amal

“Pelaku kejahatan seks ini semuanya terlepas dari hukuman kecuali segelintir,” lapor tabloid Daily Mirror yang dikutip kembali themalaymailonline, kemarin.

Laporan ini dilengkapi 19 foto menyayat hati, rekaman kesengsaraan anak dan remaja perempuan yang direkam fotografer Linda Forsell, yang melihat sendiri perih kehidupan di negara Amerika Tengah, yang berpenduduk lebih 15 juta orang tersebut.

BACA JUGA: Si Cantik Diperkosa 43.200 Kali, Para Pelaku Awalnya Hangat dan Penuh Cinta


Guatemala memiliki tingkat remaja hamil tertinggi di dunia, lebih 5.100 gadis dibawah 14 tahun bersalin tahun lalu. Foto-foto ehsan Linda Forsell

Ribuan wanita, termasuk anak-anak, mengalami kejahatan seks tetapi hanya 10.000 yang melapor. Banyak dari mereka yang takut, dijahili pelaku bahkan diancam.

BACA JUGA: Begini Mulanya Si Cantik itu Bisa Diperkosa 43.200 Kali

Dari jumlah laporan itu, hanya satu dari setiap 10 kasus berhasil dijerat hukuman. Dalam laporan tersebut, banyak kasus pernikahan di bawah batas minimun seorang gadis 14 tahun. Pada 2011 saja, ada 35 ibu baru berusia 10 tahun!

Dari jumlah 2.000 kasus kawin bawah umur yang diketahui, hanya delapan kasus saja berhasil dihukum. Hanya tahun ini, pemerintah menyetujui undang-undang baru, menaikkan batas minimal usia pernikahan dari 14 ke 18 tahun.

Kebanyakan ibu muda ini bersalin di rumah supaya pemerintah tidak mengetahui kasus pernikahan di bawah batas umur.

Guatemala memiliki tingkat remaja hamil tertinggi di dunia, lebih 5.100 gadis dibawah 14 tahun bersalin tahun lalu. Tahun sebelumnya, hanya 4,354 kasus kehamilan remaja.

“Gadis-gadis tersebut terlalu dini untuk memahami trauma yang mereka alami, dan beberapa dari mereka tidak pernah mengetahui cara mencegah kehamilan,” kata fotografer warga Swedia itu.

Kepala Pusat Penelitian Seks dan Kesehatan Reproduksi Guatemala mengatakan masalah ini dimulai ketika pria percaya wanita itu "harta dan hak milik" mereka yang bisa dilakukan sesuka hati.

"Kita mendengar seorang ayah berkata 'dia anak perempuan saya, harta saya, jadi saya akan buat apa saya suka padanya," kata Mirna Montenegro.

Forsell pula mengatakan masalah perkosaan dan kehamilan remaja bukanlah semata-mata disebabkan pria tetapi ada juga para ibu yang sanggup menjual anak dara mereka.

Dalam kunjungannya, ia bertemu wanita yang tidak membuat laporan polisi karena mengira apa yang terjadi itu normal. Bahkan ada para suami yang menikahi anak 12 tahun percaya mereka tidak melakukan kesalahan.

Di Guatemela, banyak pria menikahi anak 12 tahun dan tidak percaya mereka berbuat salah.

Di negara ini, gereja memang membantu memberi perlindungan kepada remaja hamil atau korban pelecehan seks tetapi laporan Daily Mail juga menyebut lembaga agama ini menolak pendidikan seks, sebagai cara untuk membendung gejala sosial tersebut.

Perang yang berlangsung selama 36 tahun di Guatemala berakhir pada pertengahan 1990-an.

Sekitar 100.000 perempuan menjadi korban perkosaan, dan dijadikan alat kekerasan dalam perang suku yang didukung agen Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat.(ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saya Diperkosa 43.200 Kali!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler