jpnn.com, JAKARTA - Tidak jarang banyak perjuangan mulai dari tenaga, waktu, dan uang yang dikorbankan untuk bisa menyandang gelar sarjana dan membanggakan kedua orang tua.
Mengenyam pendidikan tinggi menjadi mimpi banyak orang.
BACA JUGA: Ini Langkah Sekolah CH & BINUS Online Menapaki Masa Depan Wisata Bali
Seperti salah satu kisah inspiratif membanggakan datang dari Marchelin Putri Kijne Wally, yang merupakan seorang Binusian (sebutan untuk mahasiswa BINUS) dari jurusan manajemen bersukacita atas keberhasilannya menyelesaikan pendidikan di Binus University.
Dia merupakan penerima beasiswa afirmasi ADIK Papua, lulus dengan pengalaman magang di dua perusahaan terkemuka di Indonesia, yaitu PT Freeport Indonesia dan PT Bank Rakyat Indonesia.
BACA JUGA: Jadi Guru Besar BINUS, Prof Juneman Gagas Konsep Lawan Korupsi Ilmu
Marchelin memiliki keyakinan penuh meraih pendidikan setinggi-tingginya untuk merawat kedua adiknya, menggantikan peran orang tuanya yang telah meninggal.
“Wisuda ini saya persembahkan untuk kedua orangtua yang sedang menyaksikan di surga dan juga untuk kedua adik saya. Sangat bersyukur, dapat menyelesaikan kuliah yang saya jalani dengan pengalaman belajar yang luar biasa," ungkap Marchelin seperti dikutip di Jakarta, Rabu (29/11).
Cerita lain dari Putri Ayu, Wisudawati dari Magister Akuntansi Binus Graduate Program yang kini menjabat sebagai direktur salah satu perusahaan kelapa sawit.
Dia sangat terkesan akan pengalaman belajar di Binus yang menerapkan sistem blended learning yang menggabungkan perkuliahan secara luring maupun daring.
Dia mengatakan ilmu pengetahuan dan dunia terus berkembang, SDM dituntut untuk terus beradaptasi yang menjadi salah satu motivasi utama dalam mengambil program magister.
"Update dengan wawasan terbaru di bidang akuntansi yang menjadi profesi saya, bahkan juga menambah jejaring baru dengan berbagai latar belakang”, ujar Putri.
Marchelin dan Putri Ayu merupakan beberapa penggambaran kisah perjuangan, 6.334 Binusian yang diwisuda dalam acara Wisuda ke-68 Binus University yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada 18-20 November 2023 yang terbagi dalam 6 sif.
Prestasi para wisudawan dan wisudawati Binus University itu mendapat apresiasi dari Kepala LLDikti Wilayah III DKI Jakarta Prof. Dr.Toni Toharudin, S.SI., M.Sc.
“Kepada Wisudawan dan wisudawati sebagai lulusan, mari kita terus meningkatkan kualitas dengan belajar secara mandiri dengan memperdalam literatur, mengikuti pelatihan serta memperluas wawasan terkait perkembangan dan inovasi di berbagai bidang”, tutur Prof. Toni.
Prof. Toni menegaskan bahwa tiga kunci utama menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Pertama, kreativitas dan inovasi. Merupakan faktor utama dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih baik, kita harus menjadi bagian dari solusinya.
Kedua, memupuk semangat dan jiwa entrepreneurship merupakan pilihan yang strategis, menciptakan lapangan kerja, menggerakkan ekonomi, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Ketiga, pendidikan inovatif harus selalu bergerak seiring perkembangan zaman.
Prof. Toni juga menekankan Indonesia harus menjadi negara dengan lebih banyak pengusaha agar tidak terjebak menjadi negara middle-income trap, sehingga Indonesia menjadi negara maju sebelum batas bonus demografi habis pada 2036.
"Negara yang mengalami middle-income trap umumnya mengalami pertumbuhan ekonomi yang stagnan, kurangnya investasi, rendahnya produktivitas, dan kualitas pendidikan serta infrastruktur yang kurang memadai," ujar Prof. Toni.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul