jpnn.com - JAKARTA – Wali Kota Bogor Bima Arya kaget melihat perkembangan anaknya yang masih duduk dibangku kelas 2 SD. Bima tak menyangka anaknya yang masih berumur 6 tahun sudah paham arti gratifikasi dan korupsi.
Beberapa hari lalu, istri Bima memang menjelaskan kepada dua buah hatinya soal gratifikasi. Namun pria berusia 42 tahun ini, tak menyangka anaknya yang paling kecil memahami penjelasan sang istri.
BACA JUGA: Ingat! Jika tak Terdaftar, PNS Rugi Sendiri
“Istri saya membentuk perempuan-perempuan agar antikorupsi di rumah. Pulang kantor, saya lihat istri, lagi orasi di depan anak kami yang berumur 6 dan 10 tahun. Kedua anak terlihat bengong, mendengar ibunya orasi. Saya ketawa-ketawa aja liatnya. Begitu selesai, saya panggil istri saya. 'Kamu ngapain orasi di depan mereka, mana ngerti mereka dijelasin gratifikasi,” ujar Bima menirukan perkataaanya pada istrinya saat itu.
BACA JUGA: UU Perkebunan Dinilai Berpotensi Langgar Hak Masyarakat Adat
Beberapa hari berselang, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini dibuat takjub dengan reaksi anaknya. Saat itu, Bima baru saja mengganti ponsel dengan yang anyar. Anaknya yang paling bontot langsung menaruh curiga kepada Bima.
“Saya baru ganti handphone, anak saya nanya. Hayo uang dari mana itu? Jadi setiap saya ada barang baru, dia nanya itu gratifikasi bukan? Uang dari mana? Itu anak kelas 2 SD bisa bilang gitu,” tutur Bima di Menteng, Jakarta, Rabu (28/10).
BACA JUGA: Pejabat Tidak Bisa Langsung Dipidanakan
Dari situ Bima paham bahwa keluarga mempunyai peran penting memberikan pemahaman sejak dini kepada anak-anaknya supaya tidak melakukan korupsi.
“Anak saya sekarang kalau dikasih orang, dia bisa nolak dan bilang itu gratifikasi. Jadi ternyata benteng yang kuat untuk cegah korupsi itu adalah keluarga,” ungkap Bima.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Periksa 300 Orang Dalam Kasus Ini
Redaktur : Tim Redaksi