Kisah James Rodriguez, Bakatnya Ditemukan Bos Narkoba yang Ditembak Mati

Minggu, 13 September 2015 – 07:34 WIB
James Rodriguez. Foto: AFP

TERNYATA, James Rodriguez yang kini sudah menjadi bintang dan membela klub Real Madrid, bakat hebatnya justru ditemukan oleh seorang mafia narkoba paling berbahaya di Kolombia.
------------
KISAH tentang Kolombia dengan kartel narkobanya tersohor ke seluruh penjuru dunia. Pablo Escobar dari Medellin pernah menjadi penjahat yang paling diburu Amerika Serikat. Dia pernah dijuluki sebagai rajanya kokain.

Nah, sepeninggal Escobar, seorang yang diklaim sebagai tangannya, masih berkuasa di Envigado, distrik yang berbatasan dengan Medellin. Namanya Gustavo Upegui. Ironisnya, dia adalah kepala kantor distrik Envigado.

BACA JUGA: Kemenpora Minta Support Media

Berdasarkan laporan media Kolombia Las 2 Orillas, Upegui memiliki sebuah klub sepak bola lokal, Envigado FC. Nah, di klub itulah karir James Rodriguez kali pertama bersemi. Bahkan, diklaim Upegui merupakan sosok yang menemukan bakat Rodriguez.

Sebelum Rodriguez bergabung, Upegui terlebih dahulu membeli klub kecil yang berkompetisi di kasta kedua Liga Kolombia itu. Dia melakukan terobosan dengan terfokus pada pembinaan usia dini. Dari sekian banyak pemain muda binannya, kini beberapa menjadi bintang.

BACA JUGA: Ini Perkiraan Pemain PSMS v Persinga

Selain Rodriguez, mungkin pernah mendengar nama Fredy Guarin yang kini membela Inter Milan atau Juan Fernando Quintero,  gelandang FC Porto yang sedang dipinjamkan ke Rennes. Namun, dikisahkan Upegui sangat dekat dengan Rodriguez.

"Maklum, dia sendiri yang menemukan bakat James," tulis Las 2 Orillas.

BACA JUGA: Persinga Tanpa Beban

Bakat Rodriguez tercium oleh Upegui sejak masih berusia 11 tahun. Kala itu, pemain yang mencatat caps 38 laga di timnas Kolombia tersebut tampil dalam turnamen Pony Championships pada 2003. Dia pun tersentak dan langsung mendekati ibu James, Maria del Pilar Rubio, dan ayah tirinya Juan Carlos.

Upegui akhirnya bersepakat dengan orang tua Rodriguez agar sang anak berlatih di Independiente Medellin. Nantinya, dia akan dijadikan pemain professional di Envigado. Karena tinggal di Envigado, orang tua Rodriguez meminta tempat tinggal di Medellin.

Oleh Upegui, disediakan apartemen tepat di sebelah lapangan sepak bola El Dorado. Mulanya, banyak yang meragukan Rodriguez karena fisiknya yang mungil.

"Upegui tidak berkecil hati. Dia berupaya mencari solusi. Bahkan, yang paling ekstrim, memakai steroid," lanjut Las 2 Orillas. Tentunya, tidak benar-benar diwujudkan.

Saat Rodriguez berusia 14 tahun dan dinilai siap debut profesional, Upegui memaksa pelatih klubnya, Hugh Gallego untuk memberikan posisi inti. Bahkan, nomor punggung 10 pun diberikan. Karirnya pun berjalan sukses di usia muda.

Ketika karir Rodriguez mulai pesat, Upegui justru meninggal. Dia tertembak mati pada Februari 2006 oleh pembunuh yang diduga polisi. "Kematiannya misterius. Daniel Mejia, tangan kanan Upegui yang juga dekat dengan James bernasib sama dua bulan kemudian," tambah cerita itu.

Setelah kematian Upegui, di bawah pengawasan ibunya, Rodriguez pindah ke Argentina dan membela Banfield. Pada 2010, FC Porto meminangnya. Dan, sempat pindah ke AS Monaco dan kini memperkuat Real Madrid.

Ayah tiri Rodriguez, Juan Carlos, pernah mengakui soal hubungan anaknya dengan Upegui. "James tak akan bisa sebesar sekarang tanpa dirinya. Satu-satunya orang yang dulu percaya pada bakat James adalah Don Gustavo Upegui," katanya. (wam/ham)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... PSMS Bawa Modal Bagus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler