Kisah Kakek Donwori yang Ketagihan Grup WA, Si Nenek...

Kamis, 12 Mei 2016 – 17:57 WIB
Ilustrasi. FOTO: Fajar/ RADAR SURABAYA

jpnn.com - DONWORI, 75, bisa dibilang sebagai kakek gaul. Walaupun umur sudah kepala 7 dan bau tanah, dia ikut tren komunikasi lewat WhatsApp(WA). Dia juga tergabung dalam grup untuk ngerumpi bersama komunitasnya. Namun, sang istri Sephia, 65, sewot karena perhatian suami berkurang sejak mengenal WA. 

Bahkan, Sephia sempat mengajukan gugatan cerai. Namun, setelah Sephia juga ikut menggunakan WA, berakhir happy ending.

BACA JUGA: Masuk Ronde Kedua, Tewas di Pelukan PSK

Kesal dan isinya uring-uringan melulu. Sephia pernah kesal dengan ulah si suami, Donwori. Suaminya dulu, pasca-pensiun selalu perhatian terhadap Sephia. Namun, kini pegangan hidupnya hanya handphone (HP). Ke mana dan di manapun pegang HP. 

Tidur pegang HP, ngemong cucu juga disambi dengan mainan HP, makan lihat HP bahkan ke kamar mandi pun juga gondol HP. 

BACA JUGA: Tradisi Seba Baduy Digelar di Serang Banten

“Suwer aku bener-bener cemburu waktu itu,” kata Sephia di sela-sela pencabutan berkas gugatan cerai di Pengadilan Agama Klas 1A, Rabu (11/5). Sephia sempat mengajukan gugatan cerai karena kesal dengan suaminya yang hobi WA-an. 

Kini, Sephia sadar kalau ternyata bercengkerama lewat WA itu mengasyikkan. Sephia pun akhirnya menarik gugatan cerainya dan kembali ke pelukan Donwori.  

BACA JUGA: Gajah Panamtu Marah Sekali akibat Spermanya Disedot Dua Kali

Sephia sadar ternyata hidup dengan WA lalu berkomunikasi dengan rekan-rekannya di komunitasnya itu membahagiakan dibandingkan hanya curhat-curhatan dengan Donwori. 

Sebelum mengenal WA dan sejenisnya, Sephia mengaku kalau dirinya lebih suka aktivitas menjahit atau bersih-bersih rumah untuk mengisi hari-harinya di rumah. Usai pensiun tahun 2007, Donwori selalu menemani Sephia di rumah. 

Hari-hari masa senja mereka tampak makin bahagia. Mereka ditemani keempat cucu mereka karena ketiga anaknya bekerja. “Dititipkan di rumah. Biasanya dijemput sore sama mama-papanya,” kata nenek asli Bubutan itu. 

Pada tahun 2011, Sephia merasa kehidupannya makin tak harmonis dan bahagia lagi seperti tahun-tahun sebelumnya. Sephia merasa si suami terlalu asyik dengan HP. Waktu itu, Donwori masih kegirangan dengan Facebook (FB). 

Si Donwori seringkali komentar dengan wanita-wanita di luar negeri. “Ketahuan sama anak, akun FB suami diblokir sama anak-anak,” kata Sephia. 

Ketika WA booming di akhir tahun 2011, banyak instansi maupun alumnus sekolah yang menggunakan WA untuk menjalin komunikasi. Donwori pun mulai keranjingan main HP lagi. 

“Saya sering bertengkar. Suami sering ketawa-ketawa sendiri,” kata dia. Saking bencinya dengan HP suami, Sephia pernah membanting HP milik Donwori. Meski demikian, Donwori tak tinggal diam. Donwori beli HP lagi dan mengaktifkan WA-nya. “Suami pernah masuk got waktu WA-an sama teman-temannya,” jelasnya. 

Sephia yang merasa sudah tidak diperhatikan, akhirnya mengajukan gugatan cerai di PA tahun 2013 lalu. Karena proses berbelit, gugatan tersebut molor hingga sekarang. Di tengah kemoloran itu, Sephia ternyata mencoba-coba membuat WA dan bergabung dengan grup teman SMA-nya. 

“Seneng banget. Bikin hari-hari bahagia. Meski sudah tua-tua, tapi kami gaul lho. Gosip artis, gosip politik. Gosip anak cucu. Pokoknya senang deh,” kata Sephia menunjukkan isi chattingan grup SMA-anya kepada Radar Surabaya. 

Bahkan, rumah mereka sempat nyaris terbakar karena Sephia keasyikan chatting lewat WA. “Untung tidak terbakar. Saya pikir-pikir enak memang WA-an. Saya dan suami sepakat untuk melanjutkan hobi ini. Jadi tidak ada ngambek-ngambekan lagi,” pungkas Sephia semari tersenyum. (*/no)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Punya Dokter Hewan, Bonbin Bandung Lambat Selamatkan Gajah Yani


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler