Kisah Letkol Teguh dari Perbatasan, Datang dengan 450 Personel, Pulang..

Minggu, 17 Juli 2016 – 05:30 WIB
Para prajurit Satgas Pamtas RI-PNG usai melakukan upacara lepas sambut, di lapangan Frans Kaisepo. Foto: Pratiwi/Cenderawasih Pos

jpnn.com - SEMBILAN bulan sudah Letkol Inf Teguh Wiratama, bersama dengan 450 anggota personelnya bertugas di perbatasan Indonesia dan Papua New Guinea (PNG). Ya, Letkol Teguh adalah mantan Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas Pamtas) RI-PNG. Apa ceritanya?

Tugas di Papua dengan medan yang sulit, menjadi tantangan tersendiri bagi setiap Satgas Pamtas RI-PNG. Wilayah perbatasan memiliki kerawanan yang harus selalu diantisipasi. Setiap prajurit yang bertugas harus tetap waspada, melakukan patroli-patroli keamanan, pemeriksaan patok batas dan membuat tanda-tanda dari pos ke patok batas di wilayah atau sektor yang menjadi tanggung jawabnya. 

BACA JUGA: Ternyata, Total Sudah Empat Harimau yang Mati

Selain itu, menciptakan stabilitas keamanan di sepanjang perbatasan, mencegah pelintas batas ilegal, penebangan kayu ilegal, penyelundupan dan mencegah keluar masuknya miras dan narkoba serta Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Suka duka selama sembilan bulan bertugas di perbatasan RI-PNG memang menjadi kenangan yang tidak terlupakan. Bertugas menjaga perbatasan memang tidaklah mudah. Apalagi jauh dari orang-orang yang tersayang, menjalani hidup dengan kondisi apa adanya. Serta medan di Papua sedikit berbeda dengan medan yang ada di luar sana," kata Letkol Teguh, yang juga Danyonif 431/SSP.

BACA JUGA: Tujuh Perda Dicabut, Tunggu Surat Resmi Kemendagri

Satgas yang dia pimpin bertugas di Arso Kota yang membawahi 17 pos. Selama bertugas, setidaknya Satgas telah menggagas penyerahan 12 pucuk senjata, 1 pucuk senjata organik, 11 pucuk rakitan, operasi ganja kering 6,3 kilogram serta miras 517 botol.

“Dalam operasi, sebagian besar masyarakat dengan kesadaran menyerahkannya sendiri, karena kedetakatan kami, di sana sangat baik sehingga mereka mau bekerja sama dengan kami.” katanya kepada Cenderawasih Pos.

BACA JUGA: Bandara Malang Masih Lumpuh

Saat menginjak Bumi Cenderawasih, Teguh membawa anggotanya sejumlah 450 personel, dan bersyukur hingga pulang lepas sambut dengan satgas baru kemarin, personel yang ia bawa pulang masih lengkap dan dalam keadaan sehat tanpa kurang satu apapun.

Selain kegiatan pengamanan perbatasan, pihaknya juga melakukan kegiatan-kegiatan sosial lainnya seperti membantu mengajar di sekolah-sekolah SD, SMP dan SMA karena tenaga guru di sana masih kurang serta melakukan kegiatan di bidang keagamaan, mereka juga telah membangun satu posko kesehatan di Arso Kota. 

“Kami di sini diterima dengan baik, mereka menerima kehadiran kami. Kami harap pemerintah bisa lebih memperhatikan mereka, apalagi kondisi di sana yang mereka rasakan, seperti listrik serta jaringan yang tidak ada, dengan kehadiran kami di sana bisa memberikan sedikit pembelajaran tentang keutuhan NKRI, dan NKRI itu harga mati,” paparnya.

Sementara Dansatgas Pamtas RI-PNG yang, Letkol Inf Horas Sitinjak, Danyonif 700, mengatakan sangat bangga dengan tugas yang diberikan ini, tugas operasi seperti ini sudah menjadi tanggung jawab penuh sebagai prajurit. “Kami ditugaskan di sini penuh rasa bangga dan penuh tanggung jawab, kami akan melanjutkan tugas teman-teman kami untuk menjaga perbatasan serta menjaga aktivitas yang terjadi disana nantinya” imbuhnya.

Mereka yang akan bertugas ini sudah mendapat pembekalan terlebih dahulu dari Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian bagaimana harus bersikap serta bagaimana menjalin cinta kasih antarwarga.

“Kami datang kemari untuk melindungi masyarakat, meningkatkan keamanan serta memberikan cinta kasih. Kami akan menerapkan semua apa yang sudah kami dapatkan dengan baik di sini,” paparnya. (qadri pratiwi/*/tri/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astagaaa, Mantan Bintang Timnas Jadi Begal Motor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler