Kisah Miris Petugas PPSU Korban Begal, Dipukul dan Dikalungi Celurit, THR Dibawa Kabur

Kamis, 28 April 2022 – 19:25 WIB
Ilustrasi para pekerja penanganan sarana dan prasarana (PPSU) Pemprov DKI Jakarta. Foto: Ken Girsang/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Seorang Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Mangga Dua Selatan Ray Pratama Abdullah (27) menjadi korban begal di depan Rumah Sakit Husada, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (27/4). 

Uang tunjangan hari raya (THR) senilai Rp 4,4 juta yang baru diambilnya dari mesin ATM dibawa kabur oleh para pelaku. 

BACA JUGA: Begal Sadis Ini Akhirnya Ditangkap, Kakinya Ditembak Tim Jatanras

Aksi pembegalan itu bermula saat Ray menjalankan tugasnya sebagai PPSU pada pukul 05.00 WIB. 

Tiba-tiba, muncul sekitar sepuluh orang dengan lima sepeda motor. 

BACA JUGA: Perawatan Korban Begal tak Dijamin BPJS Kesehatan, Pemerintah Harus Beri Solusi

Pelaku langsung mengancam dan meminta Ray untuk diam. 

“Leher saya kena piting. Mereka bilang, “Diam lu’,” kata Ray di kawasan Mangga Dua Selatan, Kamis (28/4). 

BACA JUGA: Seusai Begal Payudara Gadis 19 Tahun, Bapak 3 Anak Ini Ketiban Apes, Rasain

Ray pun kaget dan menuruti permintaan pelaku begal

Dia kemudian mendapatkan pukulan dari pelaku. 

“Pinggang saya dihantam pakai tangan,” ujarnya. 

Ray bahkan mengatakan pelaku mengancamnya dengan celurit.

Dia mengaku saat itu dalam kondisi setengah sadar. 

“Saya belum makan, karena belum sahur. Saya lemes, dan saya kemudian langsung dikalungi celurit,” ungkapnya. 

Dia mangaku saat itu tas miliknya yang berisi uang THR senilai Rp 4,4 juta sudah dalam keadaan terbuka.

"Selesai itu, saya dibentak oleh mereka. Saya cek muka, sudah lebam semua. Saya dipukuli sampai setengah sadar,” katanya. 

Dia juga mengatakan ada rekannya sesama petugas PPSU yang jadwal tugas pada malam hari sering mengecek wilayah tempatnya bertugas untuk mencegah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

"Rekan PPSU ada yang piket malam. Biasanya mereka cek wilayah, takut kejadian seperti ini. Mungkin apesnya di saya, cuma mereka telat," kata Ray.

Dia menduga gerombolan tersebut mengikutinya dari ATM tempatnya mengambil uang.

"Mukanya masih pada muda. Remaja tanggunglah. Saya pribadi tidak merasa diikuti dari ATM. Saya khawatir ini gangster yang biasa tawuran," ujarnya.

Menurut Ray bekerja sebagai petugas PPSU rentan menjadi korban aksi kejahatan.

"Tidak bisa diduga. Hari apes tidak ada dalam kalender," kata Ray. (mcr18/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mercurius Thomos Mone

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler