Kisah Nishfa...Dari Pelayan Hingga jadi Manajer

Senin, 23 Mei 2016 – 10:08 WIB
Nishfa Khairah. Foto: Nurhadi/Fajar

jpnn.com - PEREMPUAN dengan tubuh tinggi semampai ini, sudah merasakan sulitnya mencari uang sejak masih SMA. Dia harus mencari sendiri biaya untuk sekolahnya. Nishfa Khairah namanya...

Saat itu biaya sekolah di kejuruan perhotelan sangat mahal. Dia tak tega bergantung pada orangtua untuk menggapai cita-citanya berkarier di dunia perhotelan. Beruntung, sekolahnya memudahkan siswanya bekerja paruh waktu.

BACA JUGA: Pria Beristri Ihik-ihik Dengan Bocah SD, Ada Videonya

Upahnya sehari Rp 40 ribu. Cukup untuk ditabung biaya sekolahnya. Alumni SMK Sandhy Putra ini bekerja sebagai waitres di salah satu hotel ternama di Makassar.

Menikmati pekerjaan barunya di hotel membuat Nisfha terus terpacu menggapai cita-citanya. Namun, konsekuensinya, waktu untuk bergaul bersama teman-temannya terenggut. Kesibukan bekerja tidak membuatnya merasa bosan. Dia terus mengingat membahagiakan orang tua telah menjadi cita-cita awalnya. 

BACA JUGA: AWAS! Awan Panas Gunung Sinabung Masih Mengancam

"Sama sekali dari dulu tidak ingin menyusahkan orang tua. Makanya sejak sekolah saya membiasakan diriku berjuang sendiri," tuturnya, bercerita kepada Fajar. 

Perjuangan sebagai waitres, memiliki banyak teman, pengalaman, membuatnya mendapatkan dunia baru dan kesempatan berkarier. Pelbagai bidang perhotelan satu persatu sudah dilaluinya, hingga tawaran guest relation officer diterimanya di salah satu hotel di Makassar. 

BACA JUGA: Ayah Bejat Perkosa Anak, Lupa Berapa Kali Ihik-ihik

Jabatan sebagai Marcomm Manager selama tiga tahun pun pernah diembannya. Pengalaman demi pengalaman tersebut tak membuat Nisfha berpuas diri dan memutuskan meneruskan pendidikannya di Akademi Pariwisata Makassar, hingga pindah ke salah satu hotel yang berada di Nusa II Bali. 

Tantangan baru pun dimulai mengingat pekerjaan sebagai marcomm tak semudah yang dibayangkan. Dia harus mempromosikan hotel dan bertemu dengan banyak karakter. 

"Di Bali tugas sebagai marcomm sangat menantang. Pengalaman saja tidak cukup. Beruntung saya bergabung di komunitas Makassar yang ada di Bali. Banyak teman, saling sharing pengalaman dan menambah wawasan," katanya.

Pengalaman di Bali pun mengantarnya kini menjadi manajer produk kecantikan dengan area pemasaran di Makassar. Dia semakin tertantang. Pekerjaan barunya tak hanya memikirkan masalah materi saja, namun membantu orang lain agar bisa menjadi sukses seperti dirinya. (nursan tunnisa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... NGERI! Beginilah Dampak Luncuran Awan Panas Gunung Sinabung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler