Kisah Nova Ruth Mengarungi Berbagai Lautan dengan Arka Kinari demi Lingkungan

Senin, 27 Juni 2022 – 15:03 WIB
Kru Kapal Arka Kinari ketika sedang melakukan pertunjukan di Pelabuhan Pondok Dadap Sendang Biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, 10 Juni 2022. Foto: Ridho Abdullah/JPNN.com.

jpnn.com - Nova Ruth menggunakan kapal Arka Kinari yang tak begitu besar untuk mengarungi separuh lautan di bumi. Dengan kapal layar tersebut, penyanyi asal Malang itu mengusung misi kampanye lingkungan guna menyadarkan masyarakat soal bencana ekologis.

Laporan Ridho Abdullah Akbar, Malang

BACA JUGA: Mungsolkanas, Masjid Tertua di Bandung Tempat Bung Karno Kerap Bersujud

ARKA Kinari bukanlah kapal besar. Panjangnya hanya 18 meter.

Kapal itu memiliki dua tiang layar yang berdiri tegak dengan tali dengan dua tiang berhasil melewati 2 samudra. Puluhan tali terikat pada kedua tiang itu.

BACA JUGA: Kampung Madras, Little India Penuh Keharmonisan di Medan

Belum lama ini, kapal buatan 1947 tersebut bersandar di pantai selatan Malang setelah melintasi Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik.

Kini Arka Kinari dimiliki musisi asal Malang, Nova Ruth, yang membeli bekas kapal ikan itu dari pasangan Belanda-Belgia.

BACA JUGA: Tentang Rumah Lokasi Private Party di Depok dan Penyewa Janggal Sejak Awal

Pemilik nama lengkap Nova Ruth Setyaningtyas itu bersama pasangannya, Grey Filastine, membeli Arka Kinari pada 2012.

Nova mengungkapkan Arka Kinari memulai perjalanan dari Rotterdam, Belanda, pada 2019.

Setelah melintasi wilayah Inggris, kapal itu berlayar ke selatan menuju Maroko melalui Kepulauan Kanari di sebelah barat Afrika.

“Terus lurus ke Atlantik lagi dan Karibia lewat Panama, lalu naik ke Meksiko, Samudra Pasifik lewat Hawaii dan akhirnya ke Indonesia," ucap Nova.

Arka Kinari juga memiliki sejumlah kru atau anak buah kapal (ABK) , antara lain, Blair, Lilia Kai, Fikri, Anastyasa, dan Kibatul Hakim.

Kapal itu berlayar mengandalkan angin. Hanya saat tak ada angin saja Arka Kinari menggunakan generator untuk pendorong. Itu pun hanya 10 persen dari total perjalanan.

Kru Kapal Arka Kinari ketika sedang melakukan pertunjukan di Pelabuhan Pondok Dadap Sendang Biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, 10 Juni 2022. Foto: Ridho Abdullah/JPNN.com.

Kapal tersebut sudah dimodifikasi. Kebutuhannya akan listrik dipenuhi oleh sistem panel surya.

Memang Arka Kinari tak sekadar berlayar menjelajahi berbagai lautan. Kapal itu juga mengusung kampanye lingkungan.

Nova menyampaikan pesan-pesan tentang bahaya perubahan iklim yang disebabkan kerusakan ekologi. Dia mengampanyekan itu melalui musik.

Menurut Nova, ikhtiarnya mengampanyekan lingkungan bersama Arka Kinari membutuhkan niat dan komitmen kuat.

Dia terdorong mengampanyekan lingkungan ketika temannya yang memiliki pinisi mengajaknya berlayar ke sebuah pulau pada 2016.

Nova tersentak begitu melihat banyak plastik di laut. Sampah plastik sebagai pencemar berdampak besar pada kondisi laut.

Pencemaran yang disebabkan plastik itu tidak hanya terjadi di permukaan, tetapi juga di dasar laut.

Nova meyakini laju kerusakan ekologis di bumi terjadi lebih cepat dari yang diperbincangkan.

Kini banyak gunung es meleleh. Berbagai bencana bermunculan tanpa diperkirakan.

Nova menyebut kondisi itu sebagai tanda-tanda alam menuju kerusakan.

"Mereka (masyarakat) hanya tahu ketika ada bencana, padahal itu bentuk penyesuaian bumi terhadap perubahan,"ucapnya.

Nova menambahkan krisis air bersih juga terjadi di banyak tempat. Dia mencontohkan ketika Arka Kinari menyinggahi sebuah pulau berpenghuni di Panama.

“Ada seorang nenek meminta air minum kepada kami, ternyata di pulau itu krisis air bersih," tuturnya.

Oleh karena itu, Nova mengajak semua pihak lebih peka dan peduli terhadap lingkungan.

Menurut dia, kesadaran tersebut penting untuk menjaga kelestarian lingkungan sehingga generasi selanjutnya tetap bisa menikmati alam yang indah.

Nova Ruth juga punya misi lain dalam penjelajahannya dengan Arka Kinari. Dia ingin Indonesia kembali mengenal maritim, sebagaimana nenek moyang.

Pendiri duo Twin Sista itu itu menilai orang-orang Indonesia kian menjauh dari maritim.

“Semboyan 'nenek moyangku seorang pelaut' itu hanya cerit, penasaran pun tidak dituntaskan oleh anak cucunya,"tuturnya.

Nova pun berharap kelak anak muda Indonesia bisa melakukan pelayaran secara mandiri. Menurut dia, pendidikan dan pengetahuan tentang kelautan di tanah air harus digalakkan.

"Saya sebenarnya iri dengan di luar negeri, anak mudanya bisa dengan mudah menyewa kapal untuk liburan musim panas atau semi, sedangkan di Indonesia tidak begitu," tuturnya.

Demi lingkungan pula Nova bersama Arka Kinari berkeliling dunia untuk memancing kesadaran orang-orang akan perubahan iklim. Dia melakukan itu dengan seni.

Arka Kinari pun menjadi panggung untuk penampilan Nova.

"Beraktivisme lingkungan tidak perlu mengeyel, padahal pendekatan dengan seni pun bisa,"ucapnya.

Arka Kinari akan terus berlayar melintasi berbagai lautan hingga 7-10 tahun ke depan.

"Kami untuk tahun ini masih akan berkeliling Jawa, Bali, dan Sulawesi, lalu pada 2024 akan melakukan pertunjukan di museum di Spanyol," tuturnya. (mcr26/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler