jpnn.com - CEMBURU tak pernah pandang umur dan waktu. Meski kejadiannya sudah 53 tahun silam, si kakek sebut saja Donjuan, 78, cemburu buta pada istrinya, Karin, 68. Si kakek sakit hati ketika menemukan bukti surat cinta si nenek dengan mantan kekasihnya dulu yang mungkin saja sudah ada di ”dunia lain”.
Saat menerima dua lembar kertas putih dalam amplop hitam awal September lalu, Karin kaget bukan main. Tak cuma kaget, dia sampai pingsan. Penyakit darah tingginya langsung kumat. Dia sempat dirawat di rumah sakit gara-gara surat bersampul hitam itu. Memangnya, surat apa yang diterima si nenek?
BACA JUGA: Hasil Diagnosa Dokter, Korban Kolor Ijo Kemaluannya Telah...
Usut punya usut, ternyata Karin yang semua rambutnya sudah putih dan sebagian giginya sudah ompong meneruma surat yang bertulisan panggilan sidang pertama di Pengadilan Agama Surabaya, Jalan Ketintang Madya.
Tahu dipanggil sidang saja, si nenek sudah kaget. Seumur-umur baru kali ini dia harus menghadiri persidangan. Apalagi, dia tahu bahwa sidang itu ditujukan untuk perceraiannya dengan sang suami, Donjuan, yang notabene lebih dari 50 tahun mendampingi hidupnya. Mereka sudah melampaui usia perkawinan emas. Bahkan, mereka sudah punya tujuh anak dan sepuluh cucu.
BACA JUGA: Bikin Panik, Pengendara Motor Tiba-tiba Nyelonong di Runway Bandara Hasanuddin
Tahu Karin shock, Donjuan cuek beibeh. Rupanya, tekad Donjuan untuk menalak cerai Karin sudah bulat, bahkan bunder ser..serr dan tak berujung sedikit pun. Si kakek bersikukuh tak sudi lagi melihat wajah Karin.
”Lho, kok baru sekarang setelah kau isap maduku? Teganya... Teganya... Teganya...” curhat Karin kepada anak cucunya.
BACA JUGA: Kendaraan TNI-AL Habis Terbakar, Bikin Heboh
Keluarga besar dan tujuh anak mereka sebenarnya sudah mengadakan rapat keluarga. Mereka sepakat meminta si kakek untuk menarik talak cerainya. Sayang, nasi sudah jadi bubur. Semua usaha gagal total. Donjuan maju terus pantang mundur. Sekali layar terkembang, pantang balik kanan.
”Bapak itu lho, sudah bau tanah kok macem-macem. Bentar lagi paling sudah dipanggil sama Gusti Pengeran. Tapi, kok yo sing dipikir cemburu sama pegatan,” kata anak bungsu Donjuan dan Karin, sebut Mira, 40, di sela-sela mendampingi sidang talak cerai pertama orang tuanya kemarin.
Sembari memegangi kursi roda Karin, Mira tampak sabar saat memberikan motivasi kepada ibunya tersebut. Sementara itu, si nenek tak henti-hentinya menangisi nasib rumah tangganya yang sudah di ujung tanduk.
Sebagai anak, Mira cukup pusing memikirkan rumah tangga dua orang tuanya. ”Kami (anak-anak, Red) sudah tidak bisa berbuat apaapa. Bapak itu orangnya keras,” tandasnya.
Sejak masih muda, Mira mengatakan bahwa ayahnya sangat pencemburu. Maklum, ibunya terhitung kembang sekolah semasa muda. Wajahnya cantik. Kulitnya putih dengan bola mata dan alis indah karena blasteran Belanda dan Jawa. Saat dinikahi Donjuan, Karin masih sangat muda. Baru 16 tahun.
Sebagai kembang sekolah, Karin tak hanya ditaksir Donjuan. Dia menjadi idola banyak teman prianya. Beberapa bahkan nekat mengirimkan surat cinta. Namun, dia selalu tak membalasnya. ”Kata ibu, dia sudah cinta mati sama bapak. Jadi, dia tidak pernah menanggapi suratsurat cinta teman prianya yang lain,” jelas Mira.
Kendati demikian, Donjuan tetap pencemburu. Donjuan marah-marah tanpa alasan dan menuding Karin selingkuh karena menemukan surat cinta yang dikirim para teman prianya.
”Kami masih ingat, waktu kecil, bapak marah besar dan mengusir ibu hanya karena ada surat cinta dari orang yang tidak dikenal di tumpukan bekas buku sekolahnya dulu,” tutur ibu dua anak tersebut.
Meski segala rayuan dan alasan diungkapkan, Donjuan yang masih tampak sehat tetap cuek. Sambil duduk santai, dia bermain handphone.
”Istri saya bohong. Dia sering bilang tidak pernah membalas atau menerima surat cinta dari teman prianya. Faktanya, saya beberapa kali menemukan surat cinta dari pacarpacarnya dulu di gudang,” jelas kakek sepuluh cucu tersebut.
”Tidak bisa dimaafkan. Saya benar-benar sakit hati dengan puisi-puisi cinta yang dikirim pria itu ke istri saya,” imbuh pensiunan dinas pertanian yang tinggal di Blauran tersebut. (umi/c1/jay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dibentak Bos, Satpam Meninggal
Redaktur : Tim Redaksi