Dibentak Bos, Satpam Meninggal

Selasa, 20 Oktober 2015 – 08:41 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - MOJOKERTO - Ratusan warga Dusun Bruboh, Desa Sampang Agung, Kabupaten Mojokerto, menyerbu pabrik isolasi PT Okamoto Indonesia di Jalan Wunut, Desa Sampang Agung, kemarin siang (19/10). Di pabrik itu massa mengamuk. Gara-garanya, satpam pabrik bernama Subekti, 40, yang juga tetangga mereka meninggal mendadak di tempat kerjanya kemarin sekitar pukul 14.30. Dia diduga meninggal karena sering dibentak-bentak bosnya.

“Tiba-tiba korban pingsan dan langsung meninggal di dalam pabrik,'' ujar salah seorang warga di sela aksi.

BACA JUGA: Penyedia PSK Tarif Rp 1 Juta Divonis 7 Bulan Bui

Dari informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Mojokerto, Subekti bekerja sebagai satpam di pabrik tersebut selama lebih dari 10 tahun.  

Emosi warga bertambah setelah keinginan mereka untuk bertemu bos pabrik tidak dipenuhi. Warga minta agar Alek, pimpinan perusahaan yang diduga membentak satpam tersebut, dihadirkan. 

BACA JUGA: Kisah Suami yang Hanya Bisa Melihat Kemolekan Tubuh Istri Tanpa Boleh Menyentuhnya

Setelah menunggu, akhirnya Alek datang. Namun, kedatangan Alek membuat warga makin emosional. Sejumlah warga menendang Alek dari belakang, namun dicegah warga lain.

Menurut Suprapto, seorang warga setempat, kematian Subekti bermula dari kedatangan tujuh warga Desa Sampang Agung yang ingin dipekerjakan di pabrik itu. Subekti mengizinkan tujuh orang tersebut masuk ke area pabrik. 

BACA JUGA: Ditegur Bos Pabrik, Satpam Tua Itu Tersungkur dan Innalillahi...

''Tiba-tiba korban dipanggil dan dibentak-bentak bosnya (Alek). Dia juga diancam akan dipecat,'' terangnya. Tidak lama kemudian, Subekti dilaporkan meninggal secara tiba-tiba. 

Kapolres Mojokerto AKBP Budhi Herdi Susianto menjelaskan, satpam tersebut sempat ditegur perusahaan. Namun, dia memastikan tidak ada penganiayaan terhadap korban. Perusahaan juga sudah memberikan santunan kepada keluarga korban. 

Terkait dengan penyebab kematian Subekti, dia belum dapat memastikan. Sebab, keluarga tidak menghendaki korban diotopsi. (ori/abi/c23/dwi) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siapa Minat? 65 Pulau Di Kepulauan Seribu Tak Bertuan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler