jpnn.com - NAMA Pangeran Alwaleed bin Talal Al Saud dari Arab Saudi menghiasi berbagai media selama sekitar satu pekan terakhir. Sebab, dia memublikasikan niatnya untuk menyalurkan amal USD 32 miliar atau setara dengan Rp 426,7 triliun secara bertahap. Pendiri Kingdom Holding Company itu juga bakal memberikan donasi bagi kaum hawa.
Sejak berumur 5 tahun, Alwaleed harus menerima kenyataan pahit. Sang ibu, Mona El Solh, berpisah dari sang ayah, Pangeran Talal bin Abdulaziz Al Saud, yang merupakan putra ke-21 pendiri Kerajaan Arab Saudi, Raja Ibn Saud. Sekitar delapan tahun kemudian, orang tua Alwaleed resmi bercerai. Alwaleed kecil lantas tinggal bersama sang ibu.
BACA JUGA: Oh...Yunani, Obat-obatan dan Makanan Terancam Habis
Tidak satu atap dengan sang ayah yang bergelimang harta membuat Alwaleed biasa bekerja keras. Apalagi, sang ibu yang berasal dari Lebanon adalah perempuan yang tidak suka berpangku tangan.
Segera setelah diwisuda dari Menlo College pada 1979, Alwaleed langsung bekerja. Namun, pekerjaan yang dia lakoni saat itu masih jauh dari bisnis maupun investasi.
BACA JUGA: Ini Imbas Erupsi Gunung Raung pada Warga Australia
’’Saya mulai belajar bisnis pada awal 1990-an, tepatnya setelah mendapat pinjaman dana dari Citicorp,’’ katanya dalam wawancara dengan majalah Bespoke beberapa waktu lalu. Saat itu dia menerima pinjaman USD 590 juta (sekitar Rp 7,8 triliun). Sekitar satu tahun kemudian, kehidupan Alwaleed mulai berubah.
Pada 1991, Citicorp bangkrut. Alih-alih berhenti menjadi nasabah bank tersebut, Alwaleed justru membeli Citicorp. Di Citicorp yang lantas menjadi Citigroup-lah, Alwaleed mulai menyemai benih-benih kesuksesan. Beberapa tahun kemudian, pria berkacamata itu berhasil mengubah petaka Citigroup menjadi kesuksesan.
BACA JUGA: Fantastis, Harga Satu Ikat Anggur Ini Senilai Rp112 Juta
Sejak saat itu, Alwaleed berani menanamkan saham di perusahaan-perusahaan internasional. Tetapi, dia selalu memprioritaskan Kingdom Holding Company yang 95 persen sahamnya dia miliki. Dari perbankan, dia merambah bidang bisnis lain. Di antaranya, properti dan media.
Seiring dengan berjalannya waktu, bisnis Alwaleed bertambah sukses. Harta dan kekayaannya pun berlipat ganda. Dia lalu dinobatkan sebagai pebisnis paling kaya di Timur Tengah. Kini Alwaleed juga dikenal sebagai pemilik gedung pencakar langit tertinggi di dunia, Kingdom Tower. Tangan dingin Alwaleed membikin bisnis yang dijalani selalu berhasil.
Kini, seperti sang ayah, Alwaleed bergelimang harta. Bedanya, dia bermandi harta kekayaan dari hasil keringat sendiri, bukan warisan. Yang lebih membanggakan, dia tetaplah Alwaleed yang taat pada agama.
Dalam setiap usaha yang dijalani, Alwaleed tidak pernah melupakan nilai-nilai religius. Bahkan, bagi dia, hidup bahagia adalah arti kemewahan yang sesungguhnya.
’’Saya adalah orang yang beragama. Saya sangat percaya pada takdir,’’ kata Alwaleed. Bapak dua anak tersebut menyatakan bahwa karir gemilang dan seluruh kekayaan yang dimiliki itu sudah digariskan Tuhan. Karena itu, dia tidak segan mendonasikan harta bendanya kepada mereka yang membutuhkan.
’’Meski percaya pada takdir, Anda tidak bisa hanya duduk diam dan berprinsip que sera, sera. Anda harus bekerja keras dan menjalankan tugas-tugas Anda dengan maksimal,’’ tegasnya.
Alwaleed menuturkan, sebagai orang yang beragama, semua orang harus bisa menjalankan aktivitas dengan seimbang. Yakni, bekerja dan berdoa.
Alwaleed yang gemar bersepeda masih menyakralkan Rabu. Ya, setiap Rabu malam, dia masih bersepeda bersama para sahabat dan kolega di gurun pasir. Sedikitnya dua mobil mengawal aktivitas santai Alwaleed. Selain bersepeda, Alwaleed biasa menyepi ke gurun sebelum mengambil keputusan penting. (vanityfair/bespoke/hep/c14/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Orang Kaya India Meningkat 27 Persen Mengalahkan Tiongkok
Redaktur : Tim Redaksi