Kisah Para Istri Seksi yang Hidup Menderita Bersama Mertua, Cerai Aja!

Rabu, 11 November 2015 – 12:23 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - TERNYATA bukan hanya di senetron-sinetron, diskriminasi terhadap istri oleh mertua dan keluarganya ternyata cukup banyak terjadi di Surabaya. Fakta itu terkuak ketika ada sekitar lima istri yang curhat-curhatan soal alasan pengajuan gugatan cerai di Pengadilan Agama (PA) Surabaya. Penyebabnya ternyata hampir sama. Yakni, pihak ketiga yang tidak lain adalah mertua.

“ADUH, mending hidup di kolong jembatan daripada hidup seatap sama mertua. Tiap hari ada saja yang dibuat ribut,” cetus salah satu istri, sebut Mira, 33, yang sedang meng­ urus sidang gugat cerainya di PA Surabaya, Jalan Ketintang Madya, kemarin (10/11). 

BACA JUGA: Jalur Nunukan Malinau Dibuka, Kecamatan Krayan tak Lagi Terisolasi

Mendengar celetukan Mira, beberapa wanita lain akhirnya nimbrung dan bergabung dalam diskusi soal gugatan cerai masing masing. Setelah ditelisik, hampir semua mengajukan gugatan ke PA gara­gara ulah mertua yang suka ikut campur urusan keluarga.

Mira menyatakan sebenarnya betah tinggal di rumah mertuanya yang berada di kawasan Sidotopo, Surabaya. Yang membuat wanita seksi itu jengkel, setiap pulang kerja, dirinya selalu dilabrak dengan berbagai alasan. 

BACA JUGA: Dibantu Tenaga Ahli Afrika Selatan, Titik Api di OKI Turun Drastis

Mulai tidak rapi membersihkan kasur, tidak bagus merapikan sabun atau sikat gigi di kamar mandi, tidak mengembalikan sapu pada tempatnya, hingga lain-­lain dan sebagainya. ”Pokoknya kayak di penjara saja. Ini salah. Itu salah,” ungkapnya dengan bete.

”Iya, Mbak Mira benar. Kebetulan, profesiku ini penyanyi kafe. Kalau pulangnya kemalaman, aku sering dikunci di luar. Akhirnya, aku terpaksa tidur di teras. Paginya aku bertengkar sama suami,” tandas wanita lainnya, sebut Donayu, 35, yang juga masih tampak seksi.

BACA JUGA: Ahaiii...November-Desember Ditetapkan sebagai Bulan Antimabuk

Kasus istri ketiga yang juga berpisah karena ulah mertuanya juga tragis. Sebut namanya Karin, 38. Selama 12 tahun mengarungi biduk rumah tangga dengan suaminya, dia diperlakukan bak pembantu. Mulai memasak, menyapu, hingga mengepel harus dikerjakan Karin.

”Alasannya, saya ini anak orang miskin. Sebenarnya, saya sudah minta suami untuk kontrak atau kos, tapi dia tidak mau dengan alasan kasihan sama ibunya yang sudah ditinggal almarhum ayah,” jelasnya.

Ironisnya, ketika ada tamu, saudara, atau temannya, Karin yang tinggal di kawasan Menur Pumpungan, Surabaya diperkenalkan sebagai pembantu. 

”Saya harus pakai daster. Keluar rumah juga dilarang pakai baju bagus. Saya tidak betah, akhirnya mengajukan gugatan ini,” papar Karin dengan mata berkaca­kaca seperti bakal menumpahkan air matanya.

Kasus wanita keempat, sebut Nisa, 30, setali tiga uang. Meski tidak mirip, Nisa menggugat cerai suaminya karena sang mertua sangat sulit tersenyum. ”Jengkel saya. Masak, diajak ngomong, gak pernah nyambung. Senyum saja jarang. Karena suami ndak mau diajak keluar dari rumah mertua, ya sudah aku minta cerai,” ujarnya.

Sedikit berbeda kasus wanita lainnya, sebut Aira, 34. ”Uang bulanan suami diserahkan ke ibu mertua semua. Alasannya, ibu mertua yang masak. Terus, saya sibuk kerja. Padahal, saya sudah sering protes, tapi tak pernah digubris,” katanya dengan nada jengkel.

Ternyata, curhatan wanita yang cerai gara­gara tinggal bareng mertua itu mengundang 
perhatian salah satu satpam PA, Munir. Munir tak sengaja nyeletuk bahwa mending tidak usah cerai dan minta jatah bulanan dua kali lipat jika suami terlalu menurut ke mertua. 

”Buat surat perjanjian saja. Kalau sampean cerai, nanti kesena­ ngan ibu mertua. Lelaki bisa cari istri lagi, lha sampean? Mungkin gampang cari suami lagi, tapi kan nggak enak bawa gelar janda,” ucap Munir.

Salah satu pengacara di PA yang mendengar hal itu juga menyatakan sanggup membuatkan perjanjian supaya para suami lebih menurut ke istri daripada ibu mertua. ”Kapan ada waktu ke Lamongan? Ayo minta doa pak kiai di sana supaya suami­suami kalian bisa nurut lagi. 

Setelah itu, kita buat surat perjanjian,” katanya. Mendengar tantangan pengacara itu, lima wanita tersebut manggut­mang­ gut. Mungkin setuju atau berniat menarik gugatan cerainya. (umi/c1/jay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantu Suami Gali Sumur, Paha Istri Tertusuk Linggis Tembus hingga Perut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler