Kisah Pelarian Terbesar Bos Kartel dari Penjara Teraman Setara AS dan Kanada

Kamis, 16 Juli 2015 – 05:15 WIB
Joaquin Guzman alias El Chapo (kiri).

jpnn.com -  KABURNYA Joaquin Guzman alias El Chapo menjadikan Meksiko pusat perhatian. Mata dunia tertuju ke negeri yang dipimpin Presiden Enrique Pena Nieto tersebut. Aroma korupsi tercium tajam di balik keberhasilan bos kartel bius Sinaloa itu melarikan diri dari Penjara Altiplano.  

"Bagaimana El Chapo bisa kabur? Hanya ada satu kata untuk menjawabnya. Korupsi," tandas Alejandro Hope, mantan agen intelijen dalam negeri Meksiko. 

BACA JUGA: Alhamdulillah, Taliban Rundingkan Perdamaian dengan Afghanistan

Lewat blog El Daily Post, dia menyatakan bahwa pelarian Guzman adalah puncak dari rencana yang matang dan koordinasi rapi para pelakunya. Ya, gembong narkoba paling berpengaruh di Meksiko tersebut tidak bekerja sendirian. Ada peran dari banyak orang di sana. 
  
Analisis Hope itu mungkin benar. Terowongan kokoh sepanjang sekitar 1,5 kilometer yang mengantarkan kebebasan Guzman itu tidak mungkin dibangun dalam waktu satu atau dua bulan saja. Para pakar konstruksi mengungkapkan, pembangunan terowongan yang menghubungkan kamar mandi sel Guzman dengan rumah salah seorang warga di dekat penjara tersebut membutuhkan waktu sekitar setahun. 

BACA JUGA: Kisah Pria yang Gagal Menjambret Malah Dapat Ganti Rugi Rp 150 Juta

"Volume tanah bekas galian terowongan itu mencapai 1.300 ton. Dibutuhkan sekitar 400 dump truck untuk memindahkan tanah bekas galian terowongan tersebut," kata seorang ahli bangunan kepada TVNZ. Proses pemindahan tanah bekas galian itu tidak hanya sekejap mata. Aktivitas truk-truk besar di sekitar penjara dan permukiman warga jelas menarik perhatian banyak orang.
  
Ricardo Gonzalez, salah seorang warga yang tinggal di dekat penjara dengan pengamanan maksimal tersebut, mengaku sempat curiga ketika melihat banyak truk lalu lalang di sekitar rumahnya. Apalagi, truk-truk besar itu sudah bolak-balik di rute yang sama selama berbulan-bulan. "Tapi, siapa yang tahu bahwa truk-truk tersebut mengangkut tanah bekas galian terowongan Guzman?" katanya.

BACA JUGA: Menyambut Hari Raya Idul Fitri, Senjata Polisi Disegel hingga Pesta Kembang Api

Selain ukuran terowongan yang relatif besar untuk menyembunyikan sepeda motor, perhatian dunia tertuju pada lubang di lantai kamar mandi sel Guzman. Untuk mengebor lubang di lantai permanen seperti lantai Penjara Altiplano itu, dibutuhkan keahlian khusus. Apalagi, jika tidak ada petugas penjara yang terlibat, Guzman harus melubangi lantai tanpa menciptakan suara berisik. Itu adalah sesuatu yang mustahil.
  
"Dibutuhkan waktu lama untuk membuat lubang yang menjadi pintu masuk ke dalam terowongan tersebut. Seseorang di dalam penjara itu jelas menerima uang yang sangat banyak," ungkap Raul Benitez, pakar keamanan asal Mexico City. Guzman, menurut dia, harus menyuap hampir seluruh petugas keamanan di penjara nomor satu Meksiko tersebut untuk membeli kebebasannya. Tetapi, dia mempunyai banyak uang untuk itu.

Selain petugas dan pejabat penjara, Guzman tampaknya menyuap warga yang bertetangga dengan penjara tersebut. Setidaknya warga yang rumahnya menjadi ujung terowongan. Dengan uang tutup mulut yang jumlahnya besar, Guzman sukses membungkam warga yang menyaksikan kemunculannya dari balik terowongan itu. Selanjutnya, dia bisa bebas melenggang menuju sarangnya di Negara Bagian Sinaloa.
  
Rumah tempat munculnya Guzman, menurut Benitez, tidak terlalu jauh dari penjara. Bahkan, rumah tersebut berada dalam jangkauan pandang menara penjara. Di sebelah rumah itu, juga berdiri kokoh akademi kepolisian negeri dan pangkalan militer. Benitez yakin skenario kaburnya Guzman disiapkan sejak lama. Yakni, tidak hanya rencana membuat terowongan, tapi juga peta penjara yang disiapkan orang dalam. 
  
"Pasti ada campur tangan orang dalam, pejabat atau petugas penjara," ujar Menteri Dalam Negeri Miguel Angel Osorio Chong. Sebab, sistem keamanan di penjara di Kota Almoloya, sisi barat ibu kota tersebut, setara dengan penjara teraman di Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Chong yakin, tanpa keterlibatan orang dalam, Guzman tidak akan bisa melarikan diri. 

"Mereka yang membangun terowongan untuk Guzman jelas membutuhkan blueprint dari orang dalam," ucapnya. Sejauh ini, pemerintah sudah menginterogasi 49 orang. Sebanyak 32 di antaranya adalah petugas penjara. Termasuk Direktur Penjara Valentin Cardenas. Namun, belum ada seorang pun yang menjadi tersangka. Polisi masih menyebut mereka sebagai saksi.  

Sementara itu, intelijen AS yang biasa bekerja sama dengan intelijen Meksiko terkait dengan penyelundupan narkoba menjelaskan bahwa kabar bebasnya Guzman terdengar sejak Mei. Tepatnya, saat putra Guzman bercuit tentang rencana kembalinya sang ayah ke Sinaloa. "Sang Jenderal (Guzman) akan segera kembali," tulis sang putra yang bernama Ivan Archivaldo Guzman.


  

Sejak sekitar setahun terakhir, Ivan juga sudah melobi sejumlah pengacara dan petinggi militer. Kabarnya, dia lah yang merapikan rencana kaburnya Guzman. Termasuk menyuap para pejabat yang harus tutup mata. "Sungguh fakta yang sangat memprihatinkan. Praktik korupsi bisa mencapai level yang sangat tinggi seperti ini," keluh Ernesto Lopez Portillo, pakar hukum Meksiko.   

Selain suap, Kartel Sinaloa menghalalkan jalur kekerasan untuk membebaskan Guzman. Sejak tahun lalu, ancaman mengalir deras kepada para petugas penjara. Mereka yang takut mungkin lantas tutup mata demi menyelamatkan nyawa. Tetapi, mereka yang tidak takut lantas mendapatkan uang tutup mulut supaya tidak membongkar skenario jahat itu.

"Kebaikan akhirnya datang kepada mereka yang sabar menunggu," cuit Ivan melalui akun Twitter-nya pada 6 Juli. Tidak sampai sepekan kemudian, Guzman lenyap dari penjara. Begitu mencapai tanah kelahirannya di Sinaloa, pria 60 tahun tersebut akan aman. Sebab, semua orang melindunginya. Dia pun langsung mengendalikan kembali bisnis obat biusnya dari sana. (tvnz/wallstreetjournal/hep/c2 0/ami/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menlu Iran Disambut Bak Pahlawan, Warga Rayakan Kesepakatan Nuklir Damai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler