jpnn.com - MEDAN - NF, ibu muda yang tega meninggalkan bayinya setelah beberapa hari melahirkan di RS Sari Mutiara Medan, akhirnya diketahui keberadaannya. Perempuan berusia 21 tahun ini menyerahkan diri dengan mendatangi Kantor Polsek Medan Helvetia, Jumat (18/12) siang.
NF diketahui merupakan wanita asal Tanjung Balai, yang tinggal di tempat pamannya kawasan Jalan Jermal XV. Dia bekerja sebagai pegawai salah satu SPA kawasan Jalan Wahidin.
BACA JUGA: Suami Sedang Salat, Istri Dibunuh Penjahat
Menurut pengakuan NF, dia meninggalkan rumah sakit karena ingin mencari uang untuk membayar sisa biaya persalinan yang belum dilunasi sebesar Rp3 juta. Sekaligus, perawatan tubuhnya setelah melahirkan.
"Saya datang ke sini (kantor polisi) karena ingin melihat anak saya dan mau merawatnya. Saya mau bawa anak saya pulang kampung dan merawatnya di sana," ujar NF yang saat diwawancarai di ruang Kapolsek Medan Helvetia Kompol Ronni Bonic.
BACA JUGA: Asoyy! Polwan Ini Cantik Banget, Senyumnya Aduh.. Duh..
Diakui NF, dirinya memang salah hingga membuat pihak rumah sakit kebingungan. Sebab, sewaktu meninggalkan rumah sakit tersebut tidak ada memberi kabar.
"Sebenarnya, saya bukan kabur tetapi ingin mencari uang untuk membayar utang di rumah sakit. Sekalian juga, pulang kampung ke Kisaran untuk perawatan badan saya setelah melahirkan," aku NF.
BACA JUGA: Awas! Bahaya Wabah Demam Berdarah Dengue Telah Rengut Delapan Nyawa
"Terkejut juga saya melihat pemberitaan di koran, karena saya dituduh menelantarkan anak. Padahal, saya tidak niat sedikitpun dan makanya saya datang untuk menjemput anak saya," dalihnya.
Disinggung soal bapak dari bayinya, NF terkesan enggan memberitahukan. Ia hanya menyebut, ayah anaknya merupakan pekerja salah satu mini market.
"Sudahlah, saya tidak mau bahas soal bapak anak saya, anggap saja sudah mati. Sebab, sewaktu pacaran dan saya bilang telat datang bulan, dia tidak peduli. Setelah itu, dia menghilang dan tidak diketahui keberadaannya," cetus NF.
Ia menuturkan, dirinya baru 7 bulan bekerja di SPA tersebut. Sebelumnya, pernah juga bekerja di salah satu mini market.
"Asli saya Tanjung Balai. Awalnya, saya datang ke Medan untuk kuliah jurusan Manajemen Informatika di Medikom Medan. Lalu, semester 3 saya berhenti karena enggak sanggup, kerja sambil kuliah. Enggak bisa ngatur waktunya, dan saya kemudian memilih bekerja sampai menjadi pekerja SPA," tuturnya.
Kapolsek Medan Helvetia Kompol Ronni Bonic SH mengatakan, pihaknya tidak memproses hukum orang tua bayi karena berbagai pertimbangan. Menurut Bonic, pihaknya mengedepankan sisi humanis dibanding hukum.
"Karena orang tuanya datang dan ada itikad baik untuk merawat anaknya, jadi pertimbangan kita. Sehingga, kita memediasi ke pihak rumah sakit untuk mengembalikan anaknya kepada orang tuanya," ujar Bonic.(ris/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Percuma Ada Jembatan kalau Musim Hujan Terendam, Pemerintah Diam Saja...
Redaktur : Tim Redaksi