Kisah Steven Richard, dari Driver Online Kini jadi Bos Tim Octopus

Rabu, 20 Oktober 2021 – 21:49 WIB
Co Founder Tim Octopus Steven Richard. Foto: dokumen pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Co Founder Tim Octopus Steven Richard menceritakan kisah hidupnya sebelum menjadi seorang pemimpim di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang trading atau jual-beli.

Dia mengaku bukan dari keluarga yang berada. Orang tuanya hanya pengusaha katering.

BACA JUGA: Octopus, Aplikasi untuk Atasi Masalah Sampah

Steven bahkan tak segan membantu kedua orang tuanya dengan berbelanja beragam kebutuhan katering di pasar.

Di masa kuliah, dia menegaskan untuk menjadi pekerja serabutan. Hal itu dilakukan untuk kebutuhan sehari-hari.

BACA JUGA: Kisah Sukses Armila, Berjuang Agar Herbal asal Medan Tembus Pasar Global

"Semua pekerjaan saya ambil, mulai Sales Promotion Boy (SPB) di Pekan Raya Jakarta (PRJ) dengan penghasilan Rp1,2 juta selama 40 hari dan banyak pekerjaan lain seperti jadi driver online," ucap Steven dalam siaran persnya, Rabu (20/10).

Namun susahnya kehidupan di masa lalu, kini dibayarnya. Steven menemukan pekerjaan yang layak. Bersama rekannya, dia membangun Tim Octopus yang fokus di bidang trading.

BACA JUGA: Kisah Razka Nabillian Berbagi Nasi Kotak, Terinspirasi dari Ojol hingga Jadi Rutinitas

Dari bisnis tersebut, dia membukukan profit hingga ratusan juta rupiah dalam waktu singkat.

"Pencapaian yang saya dapatkan hari ini tidaklah mudah. Butuh proses yang sangat panjang untuk menggapainya," ungkapnya.

Sebagai Co Founder Tim Octopus, Steven terus mengedukasi masyarakat dalam bisnis trading. Dirinya menjadi contoh nyata anak muda yang sukses berkiprah di dunia trading.

"Jika kita tidak berani melangkah, kita tidak akan tahu hasil yang kita dapatkan nantinya," tuturnya.

Dia menuturkan trading sama seperti berinvestasi yang butuh pertimbangan matang untuk dapat memulai.

Oleh sebab itu, melalui Tim Octopus dia berkomitmen akan menemani langkah pertama untuk memulai siapapun yang ingin berinvestasi.

Steven pun mengaku mengalami naik turunnya dalam proses kehidupannya.

"Saya yakin, setiap manusia akan mengalami hal yang sama. Pesan saya terus berusaha. Di mana ada kemauan di sanalah ada peluang," tegad Steve. (ddy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler