JAKARTA - Kisruh pascapemecatan beberapa pengurus Garda Pemuda Partai Nasional Demokrat (Garda NasDem) terus berlanjut. Syaiful Haq yang dipecat dari posisi sebelumnya sebagai Sekjen Garda NasDem, terus memersoalkan pemecatan dirinya oleh Ketua Umum Garda NasDem, Martin Manurung.
Melalui surat elektronik (surel) yang dikirim ke wartawan, Sabtu (12/1), Syaiful menyebut pemecatan dirinya dan sejumlah pengurus lainnya Rizky Aprilia, Jaffray Bittikaka, Endika Wijaya, M. Syukron, Rusdianto, merupakan tindakan sewenang-wenang. Alasannya, sama sekali tak ada aturan yang dilanggar oleh dirinya maupun sejumlah koleganya yang dipecat.
Pemecatan tersebut tertuang dalam surat keputusan 1/SE/DPP-GPND/I/2013, yang dikeluarkan DPP Garda NasDem setelah menggelar rapat rapat pleno pada Selasa (8/1) lalu. DPP Garda NasDem juga membekukuan kepengurusan DPW Garda NasDem DKI Jakarta. Diduga, kisruh internal di organisasi sayap Partai NasDem itu tak terlepas dari friksi antara Ketua Dewan Pembina Partai NasDem, Surya Paloh dengan Ketua Dewan Pakar NasDem, Hary Tanoesudibjo.
Namun Syaiful dalam surel yang juga diunggah ke laman gardapemudanasdem.org menyatakan, tuduhan-tuduhan dan asumsi yang dijadikan dasar pemberhentian kami tidak didasari oleh fakta. "Semua hanya berdasarkan "gosip" yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab," bebernya.
Syaiful dan rekan-rekannya mengeluh karena tidak pernah diberi kesempatan untuk mengklarifikasi dan hak pembelaan diri. Padahal sesuai aturan internal Garda NasDem, klarifikasi dan pembelaan diri merupakan hak setiap anggota.
Syaiful dan rekan-rekannya membantah anggapan bahwa pihaknya tak mendukung Surya Paloh sebagai tokoh sentral dan pendiri NasDem. Hanya saja, katanya, aturan organisasi tetap harus dijalankan.
"Kami dengan tegas menyatakan bahwa kami mendukung Surya Paloh. Hanya saja kita memiliki aturan organisasi yang tidak boleh kami langgar sebagai kader GPND. Kami orang yang berdiri di atas aturan, jika tindakan dan prinsip kami ini dianggap melawan Ketua Umum dan keputusan Rapat Pimpinan Harian GPND, maka kami nyatakan, bahwa sikap dan pendirian kami tidak akan goyah sepanjang sejalan dengan aturan organisasi," katanya.
Karenanya Syaiful menuding Ketua Umum Garda NAsDem, Martin Manurung telah bertindak otoriter dan menjalankan organisasi semau sendiri. "Sejak kapan seorang Ketua Umum menjadi tuhan yang tidak boleh terbantahkan dalam segala hal? Ini adalah pembungkaman terhadap suara-suara yang berbeda dalam organisasi," tegasnya.(ara/jpnn)
Melalui surat elektronik (surel) yang dikirim ke wartawan, Sabtu (12/1), Syaiful menyebut pemecatan dirinya dan sejumlah pengurus lainnya Rizky Aprilia, Jaffray Bittikaka, Endika Wijaya, M. Syukron, Rusdianto, merupakan tindakan sewenang-wenang. Alasannya, sama sekali tak ada aturan yang dilanggar oleh dirinya maupun sejumlah koleganya yang dipecat.
Pemecatan tersebut tertuang dalam surat keputusan 1/SE/DPP-GPND/I/2013, yang dikeluarkan DPP Garda NasDem setelah menggelar rapat rapat pleno pada Selasa (8/1) lalu. DPP Garda NasDem juga membekukuan kepengurusan DPW Garda NasDem DKI Jakarta. Diduga, kisruh internal di organisasi sayap Partai NasDem itu tak terlepas dari friksi antara Ketua Dewan Pembina Partai NasDem, Surya Paloh dengan Ketua Dewan Pakar NasDem, Hary Tanoesudibjo.
Namun Syaiful dalam surel yang juga diunggah ke laman gardapemudanasdem.org menyatakan, tuduhan-tuduhan dan asumsi yang dijadikan dasar pemberhentian kami tidak didasari oleh fakta. "Semua hanya berdasarkan "gosip" yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab," bebernya.
Syaiful dan rekan-rekannya mengeluh karena tidak pernah diberi kesempatan untuk mengklarifikasi dan hak pembelaan diri. Padahal sesuai aturan internal Garda NasDem, klarifikasi dan pembelaan diri merupakan hak setiap anggota.
Syaiful dan rekan-rekannya membantah anggapan bahwa pihaknya tak mendukung Surya Paloh sebagai tokoh sentral dan pendiri NasDem. Hanya saja, katanya, aturan organisasi tetap harus dijalankan.
"Kami dengan tegas menyatakan bahwa kami mendukung Surya Paloh. Hanya saja kita memiliki aturan organisasi yang tidak boleh kami langgar sebagai kader GPND. Kami orang yang berdiri di atas aturan, jika tindakan dan prinsip kami ini dianggap melawan Ketua Umum dan keputusan Rapat Pimpinan Harian GPND, maka kami nyatakan, bahwa sikap dan pendirian kami tidak akan goyah sepanjang sejalan dengan aturan organisasi," katanya.
Karenanya Syaiful menuding Ketua Umum Garda NAsDem, Martin Manurung telah bertindak otoriter dan menjalankan organisasi semau sendiri. "Sejak kapan seorang Ketua Umum menjadi tuhan yang tidak boleh terbantahkan dalam segala hal? Ini adalah pembungkaman terhadap suara-suara yang berbeda dalam organisasi," tegasnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PWI Protes Kebijakan KPU Sulsel
Redaktur : Tim Redaksi