Kisruh Partai Demokrat Memanas, Hinca Panjaitan Tantang Moeldoko Bernyanyi

Senin, 29 Maret 2021 – 22:14 WIB
Hinca Pandjaitan. Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat (PD) Hinca Panjaitan merasa heran dengan Moeldoko yang seolah memahami dinamika internal di parpolnya.

Dia pun menantang Moeldoko menyayikan mars Partai Demokrat, jika eks Panglima TNI tersebut mengerti benar partai berlambang segitiga merah putih itu.

BACA JUGA: Moeldoko Sebut Ada Pertarungan Ideologis di Internal Partai Demokrat, Apa Maksudnya?

Hal itu dikatakan Hinca menyusul tudingan Moeldoko bahwa terjadi pergeseran ideologi di PD yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Kalau Pak Moeldoko paham betul, cobalah Pak Moel (Moeldoko, red) nyanyikan mars Partai Demokrat," kata Hinca di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/3).

BACA JUGA: Demokrat Versi KLB Anggap Nazaruddin Senjata Ampuh Melawan Cikeas

Legislator Komisi III itu mengaku tidak terima narasi Moeldoko bahwa terjadi pergeseran ideologi di PD kubu AHY.

Hingga kini, kata dia, partai pemenang Pemilu 2009 itu masih memiliki ideologi yang sama dan tidak berubah, yaitu nasionalis religius.

BACA JUGA: Ini Alasan Partai Demokrat Pimpinan Moeldoko Gelar Jumpa Pers di Hambalang

Hinca lantas menyinggung tentang keberagaman di PD kubu AHY. Pengurus pusat parpolnya tidak dikuasai oleh tokoh dari agama atau suku tertentu.

"Saya menolak secara tegas apa yang disampaikan Pak Moeldoko, apalagi soal ideologi dan seterusnya," tutur dia.

Sebelumnya, Ketum PD hasil KLB di Deli Serdang Moeldoko menuding terjadi pergeseran ideologi di parpol kubu AHY.

Hal inilah yang membuat Moeldoko mau menjadi Ketum PD melalui KLB di Deli Serdang. Moeldoko mengeklaim ingin menyelamatkan PD sesuai cita-cita awal dengan menjadi ketum.

"Ada kecenderungan tarikan ideologis itu terlihat di tubuh Demokrat. Jadi, ini bukan hanya sekedar menyelamatkan Demokrat, tetapi juga menyelamatkan bangsa dan negara," ujar Moeldoko, Minggu (28/3). (ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler