KJRI Jeddah Terus Cari Peluang Pasar Produk Ekspor Indonesia

Minggu, 15 Oktober 2017 – 20:04 WIB
Konsul Jenderal RI di Jeddah Jeddah Mohamad Hery Saripudin (berpeci) memegang Piala Primaduta Award 2017 yang diserahkan Presiden Joko Widodo pada ajang Trade Expo Indonesia 2017 di BSD, Serpong, Tagsel. Foto: KJRI Jeddah

jpnn.com, JAKARTA - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi berupaya memperluas pasar ekspor bagi produk-produk dari tanah air. Karena itu, KJRI membawa 108 pengusaha yang merupakan buyer potensial pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2017 yang diselenggarakan di Indonesia Convention & Exhibition Center, Serpong, Banten, 11-15 Oktober.

Pada ajang itu, Konsul Jenderal RI di Jeddah Jeddah Mohamad Hery Saripudin secara simbolis menerima Piala Primaduta Award 2017 untuk kategori pasar non-tadisional. Penghargaan diserahkan oleh Presiden Joko Widodo pada pembukaan TEI, Rabu lalu (11/10).

BACA JUGA: KJRI Jeddah Proaktif Gaet Wisman Arab Saudi

Primaduta Award 2017 untuk KJRI Jeddah mengulangi sukses serupa pada ajang yang sama tahun lalu. "Kita harus tetap mempertahankan kinerja dan terus meningkatkan kreativitas mencari peluang guna memperluas pasar bagi produk ekspor Indonesia di Arab Saudi," ujar Hery Saripudin.

Penghargaan Primaduta diberikan kepada 33 buyer yang konsisten mempromosikan produk ekspor Indonesia dari seluruh dunia yang terbagi berdasarkan pasar negara tujuan ekspor. Yaitu pasar ekspor utama dan pasar ekspor non-tradisional.

Ada dua perusahaan yang berdasar penilaian juri dianggap sebagai buyer dengan loyalitas tinggi dengan angka transaksi terbesar. Yakni Abdul Latif Jameel Co dan Said Bawazir Trading Corp (SBTC) yang berkedudukan di Jeddah.

TEI 2017 digelar dengan tujuan meningkatkan nilai ekspor dan membuka pasar-pasar ekspor baru. TEI 2017 menampilkan lebih dari 300 jenis produk dan jasa Indonesia yang  terbagi dalam 7 zona produk potensial dan unggulan nasional, yaitu furniture and furnishing, fashion, craft and creative products, premium products, strategic industries, manufacturing products and services, food and beverages, serta province premium products. Pada gelaran TEI tahun ini, Kementerian Perdagangan menargetkan total transaksi dalam pameran mencapai USD 1,1 miliar atau setara Rp 14,69 triliun.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengungkapkan, TEI pada tahun ini telah mampu mendatangkan buyer potensial dari berbagai negara mitra dagang penting, khususnya yang menjadi pasar nontradisional yaitu Saudi Arabia, Nigeria, India, Pakistan dan Bangladesh.

"Demi efisiensi pengeluaran anggaran negara, mulai tahun ini penyelenggaraan TEI tidak lagi menggunakan APBN. Tapi dibiayai seluruhnya oleh swasta," ujarnya.(wan/jpg)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler