jpnn.com, JAYAPURA - Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua meminta para tenaga medis dan pendidik di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, bisa segera diungsikan ke tempat yang lebih aman setelah ada penyerangan KKB.
Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua Befa Yigibalom mengatakan tidak ada pilihan lain Bupati Pegunungan Bintang diharapkan segera menarik tenaga medis, pendidik di wilayah sekitar kejadian ke ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang yakni Distrik Oksibil.
BACA JUGA: Ini Aksi Keji Komandan Operasi KKB Sebelum Ditembak Mati Pasukan TNI-Polri
"Memang jalur darat dari Distrik Kiwirok belum terhubung ke daerah sekitarnya sehingga daerah seperti ini harus diperhatikan dengan serius," ujar Befa melalui keterangan persnya hari ini.
Dia menyampaikan turut berduka cita dan memberikan penghormatan yang tinggi kepada tenaga medis, terutama korban yang sampai kehilangan nyawanya dan berharap keluarga diberikan kekuatan.
BACA JUGA: KKB Serang Tenaga Kesehatan di Papua, Kemenkes Berduka
"Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua mengutuk keras tindakan tersebut," ujar Befa juga merupakan Bupati Lanny Jaya.
Befa menjelaskan kejadian tersebut merupakan tindakan orang yang tidak beriman sama sekali.
BACA JUGA: Polisi Pastikan Pesawat Rimbun Air Jatuh Bukan Karena Ditembak KKB
Dia mengharapkan pihak keamanan turun tangan dan intervensi untuk menangkap pelaku serta secepatnya menangkap juga mengadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Eskalasi di Kabupaten Pegunungan Bintang ini perlu disikapi serius oleh berbagai pihak dan diambil tindakan tegas terukur sehingga tidak meninggalkan benih-benih kekerasan yang sama," ucap dia.
Dia mengaku mengenal suku-suku di Pegunungan Bintang terutama suku Ngalum yang merupakan memiliki nilai budaya luhur yang tinggi, memiliki moral dan nilai-nilai baik, mengasihi juga jauh dari tindakan kekerasan. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Natalia