KKB Larang Penerbangan di Nduga, Ancaman Egianus Kogoya Sangat Mengerikan

Kamis, 05 Oktober 2023 – 23:51 WIB
KKB pimpinan Eguat Kogoya. foto: source Jubir TPNPB OPM Sebby Sambom

jpnn.com - Pimpinan KKB wilayah Nduga Egianus Kogoya memberikan peringatan kepada maskapai untuk tidak melayani rute penerbangan ke wilayah Kabupaten Nduga.

Jika ada yang nekat, dia memastikan akan bernasib sama seperti pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens. 

BACA JUGA: 3 Jenazah KKB Pegubin Teridentifikasi, Salah Satunya Jen Aloka Taplo, Pembunuh Suster di Kiwirok

"Siapa yang terbang ke distrik atau kampung-kampung kami akan tangkap pilot dan bakar pesawatnya," tegas Egianus. 

Selain ancaman penyanderaan pilot dan membakar pesawat, Egianus memperingatkan bahwa semua yang turun dari pesawat tersebut akan ditembak, termasuk pejabat pemerintahan Nduga. 

BACA JUGA: 5 KKB Penembak Briptu Rudi Tewas Ditembak, Mereka Ternyata Terlibat Berbagai Aksi Kejahatan

"Kami akan tangkap pilot dengan kami akan tembak orang yang turun di lapangan," terangnya. 

Pria yang terkenal bengis ini telah memerintah seluruh anak buahnya di 32 distrik yang ada di Kabupaten Nduga untuk memantau lalu lintas udara. 

BACA JUGA: Lima Jenazah Pentolan KKB Dimakamkan Tanpa Disaksikan Keluarga

"Saya sudah perintahkan seluruh jajaran, kalau ada pesawat turun, tembak saja, bakar pesawat dan sandera pilot," tegasnya. 

Sebelumnya kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya pada 7 Febuari 2023 lalu menyandera pilot capt Philip Mark Mehrtens dan membakar pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Paro Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. 

Hingga saat ini capt Philip Mark Mehrtens masih menjadi tawanan Egianus Kogoya. Dimana Egianus Kogoya tidak ingin melepaskan pilot asal Selandia Baru apabila pemerintah Indonesia tidak mengabulkan tiga permintaan kelompok tersebut. 

Tiga permintaan itu yakni : Merdeka, Senja dan Amunisi. (mcr30/jpnn) 


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Muhammad Cholid Ridwan Abubakar Sangaji

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler