KKSB Berulah Lagi, Kali Ini Tebar Ancaman

Rabu, 27 Februari 2019 – 19:41 WIB
Prajurit TNI diminta meningkatkan kesiapsiagaan. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) kembali berulah. Belum lama, kelompok separatis yang menamai diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB – OPM) tersebut mengeluarkan peringatan bakal menembak masyarakat sipil non-Papua apabila tidak segera meninggalkan Nduga.

Kodam XVII/Cendrawasih sebagai komando utama TNI AD yang bertugas di Papua mengakui bahwa mereka sudah menerima peringatan itu.

BACA JUGA: Konsulat Tiongkok Diserbu Kelompok Separatis, Empat Tewas

”Kodam XVII/Cenderawasih telah berkoordinasi dengan Polda Papua untuk menyelidiki keberadaan akun TPNPB News,” ungkap Wakil Kepala Penerangan Kodam (Wakapendam) XVIII/Cendrawasih Letkol Infanteri Dax Sianturi seperti diberitakan Jawa Pos.

BACA JUGA: KKSB Klaim Terjadi Seribu Kali Baku Tembak

BACA JUGA: KKSB Berulah Lagi, Sempat Tahan 15 Guru dan Tenaga Kesehatan

Langkah itu diambil lantaran peringatan yang disebut bersumber dari KKSB beredar di media sosial. Termasuk di antaranya akun TPNPB News yang disebut oleh Dax. Kodam XVII/Cendrawasih meminta Polda Papua memastikan kebenaran informasi yang disebar akun tersebut.

”Sehingga dapat memastikan apakah ancaman tersebut nyata atau hanya bersifat propaganda untuk menimbulkan keresahan masyarakat,” jelasnya.

BACA JUGA: KKSB Klaim Terjadi Seribu Kali Baku Tembak

Sejauh ini, aparat keamanan di Papua masih mengedepankan aspek penegakan hukum yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Tidak terkecuali terhadap penyebarab informasi bernada ancaman yang diklaim bersumber dari KKSB.

”Tentunya kami siap mendukung setiap langkah Polri dalam operasi penegakan hukum terhadap KKSB,” ungkap perwira menangah TNI AD dengan dua kembang di pundak itu.

Lebih lanjut, Dax menyampaikan bahwa pihaknya belum sampai mengambil keputusan untuk mengevakuasi masyarakat sipil non-Papua dari Nduga. Itu merupakan kewenangan pemerintah daerah setempat. Hanya, prajurit TNI siap membantu apabila langkah itu memang dibutuhkan.

Lain hal seandainya terjadi peningkatkan ancaman. ”Dapat melakukan tindakan evakuasi langsung demi alasan kesemalatan jiwa masyarakat,” imbuhnya.

Artinya, sejauh ini aparat keamanan menilai kondisi di Nduga masih kondusif. Namun demikian, bukan berarti Kodam XVII/Cendrawasih hanya berdiam diri. Dax menuturkan, pangdam sudah memerintahkan agar seluruh jajaran yang bertugas di bawah Kodam XVII/Cendrawasih meningkatkan kesiapsiagaan.

Khusus bagi pos-pos TNI yang berada di daerah rawan telah melaksanakan peningkatan frekuensi patroli keamanan,” terang dia.

Itu dilakukan guna mengantisipasi aksi KKSB. Khususnya di wilayah Nduga yang selama ini kerap diganggu oleh kelompok separatis tersebut. Ketika dihubungi Jawa Pos, Juru Bicara TPNPB – OPM Sebby Sambom menyampaikan bahwa pihaknya memang sudah mengeluarkan peringatan.

Menurut dia, peringatan tersebut dikeluarkan oleh Egianus Kogoya yang diklaim sebagai panglima Kodap III Ndugama.

BACA JUGA: Baku Tembak, Dua Anggota KKSB Tewas

Merujuk peringatan itu, Sebby mengungkapkan bahwa ada tujuh poin yang disampaikan oleh TPNPB – OPM di wilayah Nduga. Di antaranya terkait dengan tuntutan merdeka. ”Pengakuan kemerdekaan Papua akan kami tempuh hanya melalui kontak senjata,” terang dia.

Kemudian, Sebby juga menyatakan seluruh masyarakat asli yang tinggal di Nduga tidak pernah meminta pembangunan serta bantuan lain dari pemerintah Indonesia.

Masih kata Sebby, TPNPB – OPM di Nduga sudah menyatakan bahwa semua pendatang yang berada di sana musuh. ”Yang namanya manusia rambut lurus dan warna kulit sawo matang adalah musuh utama TPNPB Kodap III Ndugama,” bebernya.

”Karena banyak anggota miiter dan Polisi Indonesia, baik itu adalah pria maupun wanita yang selama ini menyamar sebagai ibu guru, perawat, suster, dan mantri,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Sebby juga menyebut anggota TNI dan polisi ada yang menyemar sebagai tukang bangunan dan sopir taksi. ”Kami akan tembak,” ungkap dia.

Untuk itu, dia meminta semua petugas dari TNI maupun Polri yang bertugas di Nduga ditarik. ”Hentikan operasi militer di perkambungan masyarakat,” ujarnya. Pun demikian dengan seluruh masyarakat sipil non Papua, mereka meminta semuanya segera meninggalkan Nduga.

Apabila tidak menuruti peringatan tersebut, Egianus dan kelompoknya bakal menyerang mereka. ”Kalau tidak mengindahkan pernyataan itu dan masih ada di wilayah Tanah Adat Ndugama, maka kami tidak akan kompromi dan akan kami tembak,” beber Sebby.

Selama ini, KKSB di bawah komando Egianus memang sudah berulang kali beraksi di Nduga. Mereka pernah menyekap, memerkosa, dan membunuh masyarakat sipil. (syn/)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KKSB Berulah Lagi, Dikejar Prajurit TNI dan Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler