jpnn.com, JAYAPURA - Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) pimpinan Egianus Kogeya kembali berubah. Kali ini mereka menahan 15 tenaga guru dan tenaga kesehatan di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua.
Dari keterangan salah seorang guru SD YPGRI 1 Mapenduma disebutkan bahwa KKSB Egianus Kageya yang mengaku sebagai adik dari almarhum Kelly Kwalik ini mengancam dan menahan 15 orang guru dan tenaga kesehatan di Distrik Mapenduma agar tidak melakukan aktivitas. Penahanan tersebut disebutkan terjadi sejak tanggal 3 hingga 17 Oktober 2018.
BACA JUGA: KKSB Klaim Terjadi Seribu Kali Baku Tembak
Saat ini 15 orang guru dan tenaga kesehatan yang ditahan KKB sudah dievakuasi menggunakan pesawat carteran, Kamis (18/10) lalu. Mereka dievakuasi ke Wamane ibukota Kabupaten Jayawijaya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Nduga, Fredik Samuel Bapundu membenarkan adanya aksi pengancaman dan penolakan terhadap para guru dan tenaga kesehatan tersebut. “Alasan penolakan itu lantaran KKB mencurigai para guru dan tenaga kesehatan tersebut sebagai aparat keamanan yang menyamar dalam rangka mencari informasi pergerakan kelompok KKB,” jelasnya.
BACA JUGA: KKSB Berulah Lagi, Dikejar Prajurit TNI dan Polisi
Para guru dan tenaga kesehatan tersebut, menurut Samuel, kini sudah berada di Wamena dan berkumpul dengan keluarga masing-masing. Samuel mengaku awalnya tidak mengetahui laporan penolakan tersebut. Namun setelah mendapatkan laporan, dia langsung mencari tahu kebenaran laporan tersebut.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal yang dikonfirmasi juga membenarkan kejadian tersebut. Kamal menyebutkan bahwa dari 15 orang guru an tenaga kesehatan yang mendapatkan ancaman dari KKSB, dua orang terpaksa dirawat di rumah sakit yaitu di RS Bhayangkara dan RSUD Wamena.
BACA JUGA: Baku Tembak, Dua Anggota KKSB Tewas
“Kami dari Kepolisian sudah melakukan pendekatan terhadap para guru dan tenaga kesehatan serta keluarga guna dimintai keterangan,” ungkapnya, Minggu (21/10).
Polres Jayawijaya yang di-back up Polda Papua menurut Kamal masih melakukan penyelidikan. Selain itu, pihaknya juga meningkatkan keamanan dan kewaspadaan guna mengantisipasi adanya ganguan keamananan yang dapat terjadi, sehingga aktivitas masyarakat di Kabupaten Nduga khususnya di Mapenduma berjalan seperti biasanya.
“Sangat disayangkan aksi yang dilakukan oleh KKB. Kita ketahui bahwa tenaga kesehatan dan pendidikan menjadi kebutuhan pokok yang harus dipenuhi setiap masyarakat demi terciptanya generasi muda sebagai penurus bangsa dan berkembangnya pembangunan disuatu daerah,” pungkasnya.
Perlu diketahui bahwa untuk mencapai wilayah Distrik Mapenduma, terdapat dua jalur yaitu jalur udara menggunakan pesawat jenis Caravan rute Wamena - Mapenduma dan jalur darat dengan rute Wamena-Yal menggunakan mobil double gardan selama kurang lebih 8 jam.
Dari Yal perjalanan ke Mapenduma dilanjutkan dengan berjalan kaki selama kurang lebih 2 jam. Akses telekomunikasi khususnya telepon selelur di Distrik Mapenduma juga tidak ada.(fia/nat)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Frits Ungkap Sumber Dana KKSB dan Lokasi Transaksi Senjata
Redaktur & Reporter : Soetomo