Klaim Kemenangan Jokowi dan Prabowo Malah Bikin Panas, Jahat!

Senin, 22 April 2019 – 11:08 WIB
Hadar Nafis Gumay. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pemilu Damai dan Berkeadaban (KMSPDB) menilai tensi politik usai Pilpres 2019 malah makin memanas setelah dua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden sama-sama mendeklarasikan kemenangan.

KMSPDB meminta kubu paslon tidak lagi mengumbar klaim kemenangan agar tidak membingungkan masyarakat. ’’Hormati perundang-undangan. Jangan ciptakan suasana tidak pasti," kata salah seorang aktivis KMSPDB Hadar Nafis Gumay saat acara diskusi di gedung PP Muhammadiyah Jalan Menteng Raya, Minggu (21/4).

BACA JUGA: TKN Menduga Kubu Prabowo Berupaya Membangun Opini Jokowi Menang Berarti Curang

Hadar khawatir, jika paslon saling klaim sebagai pemenang, kemudian dilanjutkan dengan perayaan kemenangan, hal itu akan membingungkan masyarakat sekaligus memicu emosi berlebihan. Klaim kemenangan dan perayaan tersebut seolah-olah sebuah kebenaran yang harus dipercaya. Padahal, KPU belum mengumumkan hasil resmi.

’’Dampaknya juga akan negatif,’’ ujar Hadar yang juga pendiri lembaga peneliti Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit).

BACA JUGA: Andre Taulany Minta Maaf Atas Sikap Istrinya Menghina Prabowo

Klaim kemenangan akan menimbulkan kekecewaan di kalangan pendukung jika nanti yang diumumkan KPU ternyata tidak sesuai dengan klaim mereka. ’’Kalau demikian, bisa menimbulkan satu rasa tidak puas atau protes,’’ kata mantan komisioner KPU itu.

(Baca Juga: Apakah Jokowi dan Prabowo Sadar? Cuma Mereka yang Bisa Redam Emosi Publik)

BACA JUGA: Bupati Mandailing Natal Mengundurkan Diri Gara-Gara Jokowi Kalah

Sementara pengamat politik dari PARA Syndicate Ari Nurcahyo menegaskan, upaya saling klaim kemenangan sebagai strategi politik tiap-tiap calon adalah sebuah kejahatan. ’’Dua kubu tersebut saling memperpanjang situasi terbelah di masyarakat,’’ tegasnya.

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menuturkan, konsentrasi para paslon dan pendukungnya sebaiknya diberikan untuk mengawasi proses yang masih berlangsung daripada saling klaim kemenangan. Menurut dia, keterbukaan KPU harus dimanfaatkan.

’’Semua pihak semestinya memanfaatkan keterbukaan KPU agar proses rekapitulasi berjalan benar,’’ katanya. (lum/bay/c22/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Update Perhitungan Suara Pilpres di Kota Bekasi


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler