JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim terlihat gerah dengan tudingan Koalisi Tolak Kurikulum 2013 yang menyebut Kemdikbud menggunakan logika terbalik dalam perubahan kurikulum 2013.
Koalisi yang terdiri dari Indonesia Corruption Watch (ICW), FSGI, PG,I dan sejumlah pemerhati pendidikan, menuding Kemdikbud menggunakan logika terbalik dalam perubahan kurikulum pendidikan. Karena seharusnya pemerintah merevisi terlebih dulu PP 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, baru menyusun kurikulum pendidikan.
"Bagaiman mau mengubah PP kalau kurikulum belum ada. Artinya kita desain dulu kurikulumnya, baru ubah PP. Jadi logika terbalik itu sudah kita fikirkan. Tidak mungkin kita ubah PP, sementara yang mau diubah itu belum siap," tegas Musliar menanggapi tudingan Koalisi Tolak Kurikulum 2013, Senin (18/2) di Jakarta.
Sebelumnya Koalisi Tolak Kurikulum 2013 menyatakan kurikulum 2013 yang akan diterapkan Kemdikbud Juli mendatang sarat kejanggalan. Hasil investigasi Koalisi ini menemukan sedikitnya 8 kejanggalan dalam kurikulum baru yang digadang-gadang Mendikbud, Mohammad Nuh itu.
Kejanggalan itu di antaranya penyusunan kurikulum baru menggunakan logika terbalik. Kemudian pemerintah dinilai tidak konsisten dengan RPJMN sebagaimana diatur dalam Perpres nomor 5/2010. Hal ini berdampak pada ketidakjelasan anggaran kurikulum itu sendiri.
Berikutnya, anggaran kurikulum 2013 tidak terencana dengan baik. Koalisi menilai tidak ada evalusasi terhadap kurikulum KTSP 20106 juga sebagai kejanggalan. Selain itu panduan kurikulum 2013 mengungkung kreatifitas dan inovasi guru serta penyeragaman konteks lokal.
Yang berikutnya, koalisi menilai target training master teacher terlalu ambisius karena akan melatih ratusan ribu guru dalam waktu kurang dari 4 bulan. Bahan perubahan kurikulum yang disampaikan oleh pemerintah berbeda-beda, serta buku-buku yang disiapkan untuk siswa dan guru kurang dari 50 persen yang sudah selesai.(fat/jpnn)
Koalisi yang terdiri dari Indonesia Corruption Watch (ICW), FSGI, PG,I dan sejumlah pemerhati pendidikan, menuding Kemdikbud menggunakan logika terbalik dalam perubahan kurikulum pendidikan. Karena seharusnya pemerintah merevisi terlebih dulu PP 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, baru menyusun kurikulum pendidikan.
"Bagaiman mau mengubah PP kalau kurikulum belum ada. Artinya kita desain dulu kurikulumnya, baru ubah PP. Jadi logika terbalik itu sudah kita fikirkan. Tidak mungkin kita ubah PP, sementara yang mau diubah itu belum siap," tegas Musliar menanggapi tudingan Koalisi Tolak Kurikulum 2013, Senin (18/2) di Jakarta.
Sebelumnya Koalisi Tolak Kurikulum 2013 menyatakan kurikulum 2013 yang akan diterapkan Kemdikbud Juli mendatang sarat kejanggalan. Hasil investigasi Koalisi ini menemukan sedikitnya 8 kejanggalan dalam kurikulum baru yang digadang-gadang Mendikbud, Mohammad Nuh itu.
Kejanggalan itu di antaranya penyusunan kurikulum baru menggunakan logika terbalik. Kemudian pemerintah dinilai tidak konsisten dengan RPJMN sebagaimana diatur dalam Perpres nomor 5/2010. Hal ini berdampak pada ketidakjelasan anggaran kurikulum itu sendiri.
Berikutnya, anggaran kurikulum 2013 tidak terencana dengan baik. Koalisi menilai tidak ada evalusasi terhadap kurikulum KTSP 20106 juga sebagai kejanggalan. Selain itu panduan kurikulum 2013 mengungkung kreatifitas dan inovasi guru serta penyeragaman konteks lokal.
Yang berikutnya, koalisi menilai target training master teacher terlalu ambisius karena akan melatih ratusan ribu guru dalam waktu kurang dari 4 bulan. Bahan perubahan kurikulum yang disampaikan oleh pemerintah berbeda-beda, serta buku-buku yang disiapkan untuk siswa dan guru kurang dari 50 persen yang sudah selesai.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekolah Madrasah Tanggung Jawab Bersama
Redaktur : Tim Redaksi