Klaim Sepihak Buktikan Arogansi Donald Trump

Sabtu, 09 Desember 2017 – 17:39 WIB
Yerusalem. Foto: Pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Besar Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA PMII) angkat bicara terkait pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengklaim Jerusalem sebagai ibu kota Israel.

Ketua Umum PB IKA PMII Akhmad Muqowad mengatakan bahwa klaim sepihak itu memicu keresahan, kemarahan dan mengusik ketenangan warga dunia, utamanya umat Islam.

BACA JUGA: Menlu Retno Cerita soal 3 Jam Sebelum Trump Klaim Jerusalem

"Klaim sepihak tersebut membuktikan arogansi dan kecongkakan Donald Trump, sekaligus sikap meniadakan keberadaan negara-negara lain di dunia," kata Muqowan, Sabtu (9/12).

Dia menyatakan negara dan seluruh rakyat Indonesia, apa pun agamanya, harus mengecam dan menentang sikap AS yang angkuh, arogan, tidak menghargai keberadaan negara-negara lain dan memacing munculnya instabilitas baru di dunia.

BACA JUGA: Jokowi Masih Jengkel Pada Presiden Trump

Hal ini harus menjadi cara pandang ke-Indonesia-an sebagai bangsa yang beragama dalam kerangka menjaga NKRI dan merawat kebinekaan.

Menurut dia, untuk kepentingan serta masa depan Indonesia, pihaknya mendukung sikap tegas Presiden Joko Widodo yang menolak penetapan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

BACA JUGA: Trump Telah Nistakan Umat Muslim

"Kami menilai presiden sangat memahami, menghayati dan menghormati kebatinan masyarakat Indonesia yang mayoritas Islam dan menjadikan keberagamaan sebagai faktor pemersatu bangsa Indonesia," ungkapnya.

Dia meminta Presiden Jokowi agar atas nama negara, bangsa, dan rakyat Indonesia segera melakukan langkah-langkah strategis dan nyata, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional untuk mendesak agar Trump segera mencabut kebijakannya tersebut.

"Dan mencegah dampaknya terhadap terciptanya instabilitas yang mengancam keamanan dunia," jelasnya.

Muqowan juga mendesak Presiden Jokowi mengundang para tokoh dan organisasi keagamaan di Indonesia untuk membangun kesepahaman, sikap dan langkah bersama atas nama bangsa Indonesia.

Sebab, jika hal itu tidak tercapai dikhawatirkan akan muncul kemarahan dan ketidakpuasan masyarakat, khususnya umat Islam, yang bisa secara masif menjadi gerakan anti-AS.

Termasuk segala bentuk produk dan aset-asetnya di Indonesia, yang mana hal itu bisa menimbulkan instabilitas dan goncangan sosial yang tidak terkendali di dalam negeri, serta akan berdampak rawan terhadap posisi Indonesia di dunia internasional.

"Kami meyakini bahwa atas nama bangsa Indonesia, sikap PB IKA PMII ini adalah sehati dengan perasaan ummat beragama di Indonesia," pungkas Muqowan yang juga Ketua Komite I DPD itu. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dubes AS Hanya Utus Perwakilan Temui Massa Ormas


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler