jpnn.com - JAKARTA - Calon Ketua Umum PSSI LaNyalla Mahmud Mattalitti menangkis tuduhan politik uang senilai Rp 1 miliar menjelang Kongres Luar Biasa atau KLB PSSI.
LaNyalla mengaku tak habis pikir atas tuduhan politik uang senilai Rp 1 miliar kepada Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI itu.
BACA JUGA: LaNyalla: Insyaallah Saya Akan jadi Ketum PSSI
Dia menjelaskan dana Rp 1 miliar yang digagasnya merupakan program pembinaan Asprov PSSI yang akan dijalankan jika terpilih menjadi Ketua Umum PSSI.
"Subsidi Rp 1 miliar untuk Asprov PSSI merupakan program kerja saat terpilih sebagai Ketua Umum PSSI. Bagaimana mungkin hal itu dituduh sebagai politik uang menjelang KLB," kata LaNyalla dalam keterangan tertulis pada Minggu (12/2).
BACA JUGA: Komitmen LaNyalla Soal Piala Dunia U-20 2023 Jika Terpilih Jadi Ketum PSSI
"Subsidi Rp 1 miliar merupakan komitmen saya untuk kemajuan sepak bola Indonesia. Bentuknya berupa subsidi kepada para Asprov PSSI yang merupakan ujung tombak bagi pengembangan sepak bola nasional," imbuh pria yang juga Ketua DPD RI itu.
Pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1959 itu menambahkan, para Asprov saat ini sangat butuh stimulus untuk menggerakkan kegiatan di setiap daerah seperti pengelolaan infrastruktur atau memutar kompetisi kelompok umur yang muaranya adalah kemajuan sepak bola nasional.
BACA JUGA: 5 Calon Ketum PSSI yang akan Bertarung dalam KLB 16 Februari
"Komitmen saya itu tidak memandang siapa yang mendukung dan tidak mendukung di KLB. Saya tegaskan, Asprov PSSI yang tidak memilih saya pun tetap akan mendapatkan dana subsidi tersebut, karena tujuannya memang untuk pengembangan sepak bola daerah yang merupakan pondasi dasar pengembangan sepak bola nasional. Apakah hal tersebut dikatakan politik uang?" ujar LaNyalla.
Dia mengatakan politik uang akan merusak sepak bola.
"Kualat kalau bermain-main dengan sepak bola. Soal statement saya terkait sedekah di KLB, artinya jika memang ada yang melakukan politik uang dan ada uang yang bergerak di KLB nanti, silakan saja ambil. Namun, saat di bilik suara, gunakan hati nurani, bertanya kepada Allah, siapa yang layak menjadi orang nomor satu di PSSI. Mantapkan hati, gunakan hati nurani," katanya.
LaNyalla mengaku menanggapi pemilihan ketum PSSI dalam KLB dengan bijak.
"Saya abaikan fitnah kepada saya. Ikhtiar saya ingin sepak bola Indonesia yang terbaik, yang menang," kata LaNyalla. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan