Klasemen Runner-Up Terbaik Kualifikasi Piala Asia U-17, Indonesia Gagal?

Minggu, 09 Oktober 2022 – 22:57 WIB
Kans Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia U-17 2023 sangat tipis, karena tinggal bergantung hasil laga Arab Saudi vs India dan Oman vs Irak. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Timnas U-17 Indonesia menambah luka bangsa ini. Tim polesan Bima Sakti malah mempermalukan Indonesia dengan kekalahan 1-5 dari Malaysia.

Kans Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia U-17 2023 sangat tipis, karena tinggal bergantung hasil laga Arab Saudi vs India dan Oman vs Irak.

BACA JUGA: Suyanto Digerebek Saat Asyik Begituan dengan Cowok, Uang dan Handphone Raib

Laga Arab Saudi vs India merupakan pertandingan yang menentukan di Grup D, sementara Oman kontra Iraq merupakan penentuan lolos di grup C, Kualifikasi Piala Asia U-17 2023.

Jika Arab Saudi bisa mengalahkan India dengan margin lebih dari tujuh gol, maka otomatis Indonesia naik peringkatnya di klasemen runner-up terbaik. Selain itu, Oman lawan Iraq juga harus berakhir imbang, sehingga kans Indonesia kembali terbuka.

BACA JUGA: Hitung-hitungan Lolos Timnas U-17 Indonesia vs Malaysia: Waspada, Garuda Asia!

Kans Indonesia lolos harus ditentukan oleh hasil di grup lain karena Garuda Asia takluk memalukan dari Malaysia dengan skor 1-5 di Stadion Pakansari, Cibinong, Minggu (9/10) malam. Kekalahan itu membuat Indonesia hanya jadi runner-up Grup B. Mereka pun terlempar dari enam tim dalam klasemen runner-up terbaik.

BACA JUGA: Harimau Malaya Siap Terkam Garuda Asia di Laga Pemungkas Kualifikasi Piala Asia 2023

Klasemen runner-up terbaik Kualifikasi Piala Asia U-17 2023. Indonesia terlempar dari persaingan enam tim terbaik. Foto: Klasemen AFC

Kekalahan Indonesia ini karena strategi Bima Sakti yang salah. Saat hasil imbang saja cukup untuk memastikan lolos, Bima malah memaksakan main menyerang. Padahal, pemain Indonesia sudah lelah karena bermain tiga kali dalam lima hari.

Dengan pemain yang sudah terforsir tenaganya, Bima tak mencoba menerapkan strategi bertahan, dia malah memainkan pemain yang terus-menerus jadi starter dengan gaya main menyerang.

Akibatnya, itu menjadi bumerang. Indonesia jadi bulan-bulanan Malaysia dan bermain seperti Guam saat dihajar 0-14 oleh Garuda Asia. Julukan Garuda Asia belum pantas untuk Indonesia, lebih pantas disebut Garuda Asia Tenggara.

Timnas U-17 Indonesia memang perlu belajar untuk tidak jemawa. Gelar juara Piala AFF U-16 2022 di Yogyakarta lalu, tak ada artinya karena mereka justru gagal lolos ke putaran final Piala Asia U-17 2023.

Dalam klasemen runner-up terbaik, Indonesia tidak masuk dalam enam tim terbaik karena gol kebobolannya terlalu besar. Garuda Asia minus tiga gol! Sementara, Laos berhasil menang 2-1 lawan Kyrgiztan. Alhasil, Indonesia pun terlempar dari enam tim terbaik.

Namun demikian, ada satu tim di klasemen runner-up terbaik, India yang masih belum tampil. India boleh kalah dari Arab Saudi, asalkan tak lebih dari margin tujuh gol. Sebab, jika kalah 0-7, selisih gol India kalah dengan Indonesia.

Kondisi ini menjadi pelajaran bahwa teriakan "local pride" dari pelatih Indonesia saat juara Piala AFF U-16 2022 lalu menjadi karma. Dengan local pride, gaya main, mental dan pilihan strategi masih bergaya lokal.

Berbeda dengan Malaysia yang berani melakukan rotasi dan tak memaksakan pemain utama saat melawan tim lemah seperti Guam.

Indonesia malah habis-habisan dan mengejar skor besar, padahal dalam sepak bola modern skor besar bukan jaminan lolos ke putaran final Piala Asia U-17 2023. (dkk/jpnn)


Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler