Klaster Covid-19 di Pati Akhirnya Tuntas, Mohon jadi Pelajaran Untuk yang Nekat Mudik

Rabu, 05 Mei 2021 – 19:15 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Edy Siswanto saat bertemu Pemdes Kuryokalangan. Foto: dok Dinkes Pati

jpnn.com, PATI - Klaster covid-19 di Desa Kuryokalangan, Kecamatan Gabus, Pati dinyatakan telah rampung. Kini 39 warga yang tertular telah dinyatakan negatif  covid-19 usai menjalani isolasi dan pengobatan secara intensif.

"Setelah diisolasi selama sepuluh hari kemudian kami evaluasi dengan metode swab PCR dan antigen, Alhamdulillah hari ini sudah dinyatakan negatif semua," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Edy Siswanto, di ruang kerjanya Selasa (4/5).

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Fadli Zon Jangan Menyangkal, Reaksi Tegas Brigjen Rusdi, Pakai Masker di Masjid Diusir

Edy mengatakan sebelumnya ada 39 warga Kuryokalangan yang terpapar Covid-19. Diduga virus itu menyebar saat adanya hajatan seorang warga yang pulang dari rantau dan diketahui positif covid-19.

Dari pendeteksian lebih lanjut, warga yang mendatangi acara dan kontak erat lantas dinyatakan tertular virus.

BACA JUGA: 5.000 Pemudik Masuk Jateng, Pak Ganjar Kerahkan Petugas Awasi Tempat Wisata dan Klub Malam

Pemkab Pati bersama Pemdes Kuryokalangan lantas gerak cepat dengan melakukan isolasi. Hingga kini dilaporkan, tidak ada kasus kematian pada klaster Kuryokalangan.

Dari peristiwa itu, Edy mewanti-wanti agar warga Pati di rantau, tak mudik terlebih dahulu. Hal itu untuk mengantisipasi adanya rantai penularan dari luar daerah.

BACA JUGA: Siap-siap yang Nekat Mudik dan Positif Covid-19 akan Langsung Diisolasi Mandiri

"Saya juga berpesan, kalau ada yang terpapar orangnya jangan dikucilkan. Kalau bisa dilakukan isolasi dengan baik pasti sembuh," paparnya.

Sekretaris Desa Kuryokalangan Hayyin Nu'man mengaku bersyukur akan kondisi ini. Dia berharap tidak ada lagi kasus penularan Covid-19 di wilayahnya.

Sebagai antisipasi, Pemerintah Desa Kuryokalangan memberlakukan screening ketat jika ada warganya yang mudik. Berdasarkan pengalaman tahun 2020, hanya ada lima keluarga yang pulang dari rantau ke Kuryokalangan.

"Kalau ada yang datang kami imbau untuk membawa hasil swab. Jika tidak membawa kami arahkan ke puskesmas untuk melakukan swab gratis. Kalau positif nanti kan sudah tanggung jawab satgas," paparnya.

Penanganan klaster Kuryokalangan, diapresiasi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo. Hal itu karena tidak ada kematian pada kasus ini.

"Ini pembelajaran bagi semua. Di sini (Kuryokalangan) ditangani dengan baik, sehingga klaster ini tidak berkembang dan tidak ada kematian satupun," ungkapnya, saat melakukan kunjungan kerja di desa tersebut.

Pada kesempatan berbeda, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta masyarakat mengindahkan larangan mudik untuk kebaikan bersama. Dia tak ingin kejadian di Pati kembali terulang.

“Yang repot adalah yang mereka nekat menerobos. Jangan sampai kejadian di Pati terulang, dan kemudian menularkan kepada yang lain,” tegas Ganjar usai memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi 2021, Rabu (5/5/2021).

Sebagai antisipasi, Ganjar juga menyiagakan petugas hingga ketingkat RT-RW. Harapannya, masyarakat ikut bekerja sama mencatat siapa yang keluar masuk daerahnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler