Klaster Tarawih, Ada 53 Warga Positif Covid-19, Enam Orang Meninggal

Senin, 10 Mei 2021 – 11:51 WIB
Petugas puskesmas melakukan tracing dengan didampingi petugas Kepolisian dan TNI. Foto: ngopibareng/ist

jpnn.com, BANYUWANGI - Sebanyak 53 warga Dusun Yudomulyo, Desa Ringintelu, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Jatim positif covid-19 setelah mengikuti salat tarawih .

Para pasien covid-19 itu merupakan hasil tracing yang dilakukan satgas penanganan covid-19 Banyuwangi dari klaster tarawih salah satu musala di dusun tersebut.

BACA JUGA: Jenguk Pasien Covid-19 Klaster Salat Tarawih, Ganjar: Jangan Lupa Bahagia

Ada enam orang dari 53 warga yang dinyatakan positif covid-19 ini meninggal dunia.

Klaster tarawih ini muncul setelah salah satu takmir musala di dusun tersebut terpapar covid-19. Tracing kepada kontak eratnya.

BACA JUGA: Hati-hati Saat Salat Tarawih di Masjid, Musliman jadi Korbannya

Tercatat sudah 300 orang yang dilakukan tracing. Hasilnya, ditemukan banyak sekali yang positif.

“Hasilnya dari hampir 300 orang yang dilakukan tracing menghasilkan 53 yang positif, enam di antaranya meninggal dunia,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono.

BACA JUGA: Tarawih Berjemaah di Masjid, Perhatikan Empat Hal Ini

Pria yang akrab dipanggil Rio ini menyatakan, tracing tidak hanya dilakukan pada kontak di lingkup keluarga dan orang-orang yang melakukan kontak langsung dengan yang bersangkutan.

Namun tracing juga dilakukan hingga ke beberapa Dusun tetangga yang berada di sekitar Dusun Yudomulyo.

“Tracing akan terus dilakukan. Sampai hari ini petugas puskesmas masih terus melakukan tracing terhadap kontak erat pasien dan orang-orang yang terkonfirmasi tadi,” katanya.

Dia menambahkan warga dinyatakan positif tercatat tujuh orang yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Mereka dirawat di rumah sakit karena memiliki gejala klinis sehingga harus menjalani perawatan intensif.

“Yang tak bergejala melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan ketat dari satgas kecamatan maupun desa,” ujarnya.

Mengenai sumber awal penularan yang terjadi pada klaster musala ini, Rio menyatakan, Banyuwangi sudah lama menjadi daerah dengan tranmisi lokal covid-19 sehingga jika ada seseorang yang dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19 agak sulit untuk mendeteksi sumber penularannya.

“Karena sesama warga Banyuwangi sudah bisa saling menularkan,” tegasnya.

Menyikapi banyaknya jumlah warga yang masuk dalam klaster tarawih ini, satgas telah mengambil langkah konkret dengan melakukan lockdown lokal di Dusun Yudomulyo.

Diberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat di wilayah ini untuk mencegah penyebaran yang lebih luas lagi.

“Pembatasan yang dimaksud adalah orang tidak bisa leluasa keluar masuk dusun tersebut mereka harus menjalani pemeriksaan-pemeriksaan,” pungkasnya. (ngopibareng/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler