KLHK dan MUI Wujudkan Target Reduksi Sampah lewat GRADASI

Minggu, 19 Desember 2021 – 20:34 WIB
Peluncuran kegiatan GRADASI di Masjid Baitul Makmur, Bekasi, Jawa Barat. Foto: Wenti Ayu/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Pengelolaan Sampah melalui Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menginisiasi gerakan sedekah sampah Indonesia (GRADASI).

Gerakan GRADASI tersebut merupakan upaya KLHK dalam rangka mencapai target pengurangan atau reduksi sampah plastik ke laut pada 2025.

BACA JUGA: KLHK: Multiusaha Kehutanan Bisa Tingkatkan Ekonomi

Demi mewujudkan dan mensosialisasikan GRADASI, serta mengedukasi masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah, Sekretariat TKN PSL menyelenggarakan acara GRADASI Akbar dengan tema "Kolaborasi Mengubah Sampah Menjadi Barokah".

Asisten Deputi Pengelolaaan Sampah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rofi Alhanif menilai kegiatan GRADASI sangat luar biasa.

BACA JUGA: Tinjau Penanganan Banjir di Sintang, Jokowi Beri Perintah ke KLHK

Dia berharap kegiatan tersebut terus berjalan, meluas, dan semakin banyak plastik dan sampah yang bisa dikumpulkan untuk didaur ulang, karena dampaknya juga sangat luar biasa ke sektor perekonomian.

"Kami atas nama Kementerian sangat mengapresiasi. Sebagai penggerak semoga hal ini dapat memberikan manfaat, karena ini juga bagian dari sedekah kita," kata Rofi.

BACA JUGA: Sistem Informasi Onlimo, Inovasi KLHK Permudah Monitoring Limbah

Sekretariat TKN PSL Ahmad Bahri Rambe mengatakan bahwa dengan adanya gerakan sampah ini diharapkan masyarakat bisa menyedekahkan sampahnya yang masih layak untuk dijual ke masjid.

"Sehingga, sampah tidak perlu berakhir ke tempat pembuangan akhir," ungkap Ahmad.

Ahmad mengatakan tempat pembuangan akhir memiliki permasalahan, yakni tidak sanggup menerima dan menampung sampah.

"Sedangkan kapastitas sampah kita 2.000 ton di kabupaten Bekasi tetapi kemampuannya yang bisa dikelola sekitar 700," bebernya.

Ahmad menjelaskan bahwa dalam mencapai target pengurangan sampah plastik ke laut pada 2025 yang pertama adalah kesadaran dari masyarakat terlebih dulu.

"Pertama kami mengajak masyarakat mengubah perilakunya, contoh di pantai Bali sampahnya banyak berarti memang kesadaran masyarakat kurang dalam mengelola sampah," ujar Ahmad.

Kegiatan GRADASI ini tidak hanya mengumpulkan botol, kardus tetapi mereka menyedekahkan dan bisa bernilai pahala.

Pasalnya, sejak april, dana dari kegiatan sedekah GRADASI telah terkumpul empat ton dalam satu bulan dan mencapai Rp 8 juta.

"Selain bisa mengajak dan membantu pemerintah dalam mengolah sampah, dana yang terkumpul akan dikembalikan lagi ke masjid," ungkap Ahmad.

Dia berharap akan lebih banyak lagi kegiatan tersebut, karena teknologi sehebat apapun akan kalah jika perilaku masyarakat dalam mengelola sampah masih sangat kurang.

Ahmad menyebut saat ini masjid penggerak belum seluruhnya tersebar di Indonesia.

"Ada di Yogyakarta, Bogor, Jakarta Utara. Kita akan mentargetkan sebanyak-banyaknya karena ini kontribusinya sangat luar biasa, tutur Ahmad.(mcr28/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
KLHK   MUI   GRADASI   sampah   Perekonomian  

Terpopuler